Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Pertemuan FMCB, G20 Desak Rusia Segera Akhiri Perang

Negara anggota G20 menunjukkan keprihatinan mereka atas krisis kemanusiaan dan meminta perang untuk segera dihentikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL

Bisnis.com, JAKARTA - Negara anggota G20 meminta Rusia untuk segera mengakhiri perang dengan Ukraina dalam pertemuan kedua Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Presidensi G20 Indonesia di Washington.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa negara anggota menunjukkan keprihatinan mereka atas krisis kemanusiaan dan meminta perang untuk segera dihentikan.

“Banyak anggota mengutuk perang sebagai tindakan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan, serta melanggar hukum internasional,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Pada pertemuan ini, sejumlah negara barat, di antaranya Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Inggris pun melakukan aksi walk out saat pertemuan karena kehadiran delegasi Rusia.

Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan aksi negara barat tersebut dipastikan tidak mengganggu dan menimbulkan masalah selama diskusi berlangsung.

“Hal ini tidak mengherankan bagi kita semua, terutama bagi kita sebagai ketua, dan menurut saya telah dilakukan tanpa mengganggu serta dalam hal ini, menimbulkan masalah dalam diskusi yang terkait dengan substansi itu sendiri,” jelasnya.

Negara anggita juga menyoroti dan membahas dampak yang ditimbulkan perang Rusia Ukraina terhadap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi global.

Perang saat ini, kata Sri Mulyani, telah membuat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi global jauh lebih kompleks dan melemahkan upaya global dalam menangani pandemi, utang yang tinggi, dan adaptasi perubahan iklim.

Pemulihan ekonomi dunia pun semakin berisiko karena naiknya harga komoditas yang tinggi, terutama pada komoditas pangan dan energi, sehingga mendorong lonjakan inflasi di banyak negara.

Bahkan, terbaru, International Monetary Fund (IMF) menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 0,8 persen menjadi 3,6 persen.

Perang Rusia dan Ukraina telah memperburuk kondisi ekonomi dunia, yang sebelumnya telah menghadapi tantangan disrupsi rantai pasok dan percepatan pengetatan kebijakan moneter, terutama di negara maju.

Oleh karenanya, menurut Sri Mulyani, negara anggota semakin menggarisbawahi peran penting G20 sebagai forum utama utama untuk kerja sama ekonomi internasional, untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang beragam dan kompleks saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper