Bisnis.com, JAKARTA - Surplus neraca perdagangan Indonesia pada kuartal I/2022 mengalami peningkatan yang signifikan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif pada Januari hingga Maret 2022 mencapai US$9,33 miliar.
Jumlah tersebut melonjak jika dibandingkan dengan capaian surplus pada periode yang sama tahun lalu.
“Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, surplus [kuartal I] pada 2021 hanya sebesar US$5,52 miliar, bahkan pada 2020 hanya US$2,54 miliar, ini [surplus pada kuartal I/2022] cukup tinggi,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (18/4/2022).
BPS mencatat, total nilai ekspor Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai US$66,14 persen. Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas tercatat mencapai US$62,84 miliar.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada komoditas bahan bakar mineral, sebesar US$8,87 miliar dengan pangsa 14,12 persen dari total ekspor nonmigas pada kuartal I/2022.
Baca Juga
Di sisi lain, total nilai impor pada periode Januari hingga Maret 2022 mencapai US$46,82 miliar, dengan nilai impor nonmigas mencapai US$48,19 miliar.
Pada kuartal I/2022, impor terbesar tercatat pada komoditas mesin/peralatan mekanis dan bagiannya yang mencapai US$7,6 miliar atau dengan pangsa 15,76 persen dari total impor.
“Mudah-mudahan surplus ini terus meningkat dan bisa memberikan dampak pada pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Margo.