Bisnis.com, JAKARTA – Crazy rich dunia sekaligus CEO Tesla Elon Musk membeli 9,2 persen saham Twitter Inc., yang diperkirakan bernilai US$2,9 miliar atau setara Rp41 triliun. Aksi ini berpotensi menjadi langkah awal dari serangkaian aksi borong lanjutan saham media sosial tersebut.
Nilai pembelian US$2,9 miliar merujuk pada penutupan harga saham Twitter pada Jumat (1/4/2022). Dalam keterbukaan informasi kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Elon Musk sejatinya tidak mengungkapkan berapa saham yang ia bayarkan dan tujuan pembelian serta rencananya terhadap Twitter.
Namun yang jelas, kini Elon Musk menjadi pemegang saham terbesar Twitter. Kepemilikan Elon sedikit lebih besar dibanding Vanguard yang sebanyak 8,8 persen, dan juga di atas kepemilikan mantan CEO Twitter Jack Dorsey yang menggengam 2,3 persen.
Baca Juga
"Ini hanya pembuka [appetizer). Pada akhirnya, kami percaya dia akan memiliki saham aktif selama beberapa minggu atau bulan mendatang. Ini baru permulaan. Saya pikir dia akan memiliki fokus strategis yang lebih luas di Twitter, apakah itu mengubah tim manajemen atau akhirnya melakukan pembelian," kata analis Wedbush, Dan Ives kepada Yahoo Finance Live.
Sebagai informasi, Elon Musk sebelumnya mempertanyakan praktik free speech di Twitter. Dia sempat melontarkan ide untuk membuat platform media sosialnya sendiri, yang mungkin bisa menyaingi temannya Jack Dorsey.
Ives kembali memberikan peringkat out-perform pada saham Tesla dengan target harga US$1.400. Dia tidak percaya Musk akan teralihkan dengan mencoba aksi mengguncang Twitter.