Bisnis.com, JAKARTA - Gelombang pengunduran diri atau resignation secara global diprediksi akan terus berlanjut. Hal itu seiring dengan perubahan tren pekerja kalangan milenial untuk mencari pekerjaan yang sejalan dengan kehidupan personalnya.
Hal itu seperti yang dilaporkan oleh penyedia layanan tenaga kerja global Randstad NV yang berbasis di Belanda.
CEO Randstad NV Sander van 't Noordende mengatakan sedikitnya ketersediaan tenaga kerja membuat talenta memiliki opsi lebih luas untuk memilih tempat kerja.
"Itu agak berubah sekarang. Pekerja sudah siap untuk keluar dari pekerjaannya jika mereka tidak bahagia," ujar van ‘t Noordende seperti dikutip Bloomberg pada Senin (4/4/2022).
Gelombang pengunduran diri telah menjadi angin segar bagi karyawan yang ingin mencari lingkungan kerja yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi.
Pemulihan ekonomi dan aturan bekerja dari rumah telah memudahkan para pekerja untuk meninggalkan posisi yang tidak menarik dan mencari alternatif baru.
Baca Juga
Sepertiga dari partisipan survei Randstad menunjukkan pekerja meninggalkan pekerjaan lama mereka karena tidak sesuai dengan kehidupan personal mereka.
Lebih dari separuh responden dari generasi milenial dan Gen-Z mengatakan mereka akan keluar dari pekerjaan yang menghalangi mereka menikmati kehidupan. Hal itu berbeda dari sepertiga kalangan baby boomer yang lebih tua.
Kendati responden mengatakan jam kerja yang fleksibel dan tempat kerja penting, masing-masing 83 persen dan 71 persen, mereka mengatakan tidak punya pilihan memilih tempat kerja mereka. Sebanyak dua per lima tidak mampu mengelola jam kerjanya.
“Pengusaha benar-benar harus meningkatkan keberanian mereka dalam hal mempersonalisasi pengalaman kerja untuk setiap karyawan,” kata van 't Noordende.
Kendati sudah ada perusahaan yang meminta karyawannya kembali bekerja di kantor, van ‘t Noordende mengatakan tidak banyak perusahaan yang meminta bekerja dari kantor sepenuhnya, kecuali lembaga keuangan.
"Kebanyakan eksekutif di level senior memahami bahwa mereka bisa mempercayai pegawai mereka. Peran kantor menjadi lebih seperti tempat kolaborasi dan bertemu daripada tempat menyelesaikan tugas," tandasnya.