Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan, tingkat inflasi pada Maret 2022 merupakan yang tertinggi sejak Mei 2019.
“Ini inflasi tertinggi sejak Mei 2019, di mana saat itu terjadi inflasi 0,68 persen mtm,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/4/2022).
Margo mengatakan, tiga penyumbang terbesar inflasi Maret 2022 berdasarkan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,47 persen mtm dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,38 persen.
“Penyebab kelompok ini memberikan andil yang cukup besar pada Maret 2022, komoditasnya cabai merah yang memberikan andil 0,10 persen,” jelasnya.
Baca Juga
Adapun secara tahunan, BPS mencatat inflasi pada Maret 2022 mencapai 2,64 persen (year-on-year/yoy) dan secara tahun berjalan mencapai 1,20 persen (year-to-date/ytd).
Dari 90 kota yang dipantau BPS, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi pada maret 2022.
Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen mtm, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tuai sebesar -0,27 persen mtm.