Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis untuk mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional, khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Bendungan Leuwikeris merupakan salah satu Program Strategis Nasional Bidang Sumber Daya Air yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 109 Tahun 2020. Secara efektif Bendungan Leuwikeris mampu menampung air 45,35 juta m3 untuk memasok irigasi seluas 11,216 hektare di Kabupaten Ciamis dan Cilacap.
Bendungan Leuwikeris didesain memiliki kapasitas tampung cukup besar yakni 81,44 juta m3 dan luas daerah aliran sungai (DAS) mencapai 646 km2 dengan total biaya sekitar Rp2,8 triliun.
Setidaknya terdapat lima manfaat dari dibangunnya Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis yakni untuk menyuplai air irigasi Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektare dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektare.
Untuk menyediakan air baku sebesar 845 liter per detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis. Di samping itu, bendungan tersebut berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 11,7 persen dari 509,7 m3/detik menjadi 450,02 m3/detik, potensi menjadi sumber daya listrik untuk PLTA sebesar 20 megawatt (MW), destinasi pariwisata serta kawasan konservasi air tanah, dan perikanan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
"Sungai Citanduy belum memiliki bendungan. Apabila bendungannya sudah rampung, maka kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Selama ini lahan pertanian kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau," kata Menteri Basuki dalam keterangan resminya, Rabu (30/3/2022).
Konstruksi Bendungan Leuwikeris mulai dikerjakan sejak 2016 melalui lima paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) untuk konstruksi tubuh bendungan utama (main dam), temporary cofferdam, dan fasilitas umum dengan progres fisik 60,74 persen hingga 22 Maret 2022.
Paket II oleh PT Waskita Karya – PT Adhi Karya (KSO) untuk galian bangunan pelimpah (spillway) dengan progres selesai 100 persen. Paket III dikerjakan oleh PT Hutama Karya untuk pekerjaan terowongan pengelak (tunnel divertion), pembangunan jalan akses, dan Jembatan Citanduy dengan progres selesai 100 persen.
Sementara itu, paket IV berupa pembetonan spillway, pekerjaaan electrical dan hydromechanical, perkerasan jalan akses, dan pembangunan Jembatan Cihapitan oleh PT Waskita Karya - PT Hutama Karya- PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dengan progres 99,56 persen.
Selanjutnya Paket V dikerjakan oleh PT Waskita Karya - PT Adhi Karya (KSO) berupa pembetonan terowongan pengelak, pembetonan bangunan pengambilan (inlet dan outlet), penggalian shaft intake, dan pembangunan Jembatan Cikembang dengan progres selesai 100 persen.
Secara keseluruhan progres pekerjaan gabungan pembangunan Bendungan Leuwikeris untuk paket I hingga paket V mencapai 87,24 persen dengan target selesai 2023.