Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru terkait perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah dengan mencermati perkembangan ekonomi yang berangsur pulih seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan perkembangan nilai tukar pada 21-25 Maret 2022. Berdasarkan laporan tersebut, BI mencatat nilai tukar per hari Kamis (24/3/2022), rupiah ditutup melemah terbatas di level (bid) Rp14.344 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp14.340 per dolar AS pada Jumat (25/3/2022).
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun di 6,69 persen pada Kamis (24/3/2022) dan stabil pada level 6,69 persen pada Jumat (25/3/2022).
Sementara untuk yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun naik ke level 2,372 persen.
Lebih lanjut untuk indikator aliran modal asing pada pekan keempat Maret 2022, premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun naik ke level 94,38 bps per Kamis (24/3/2022) dari 85,47 bps per 18 Maret 2022, sejalan risk off di pasar keuangan global.
Berdasarkan data transaksi 21-24 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp3,13 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp5,96 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp2,83 triliun.
Baca Juga
Sementara berdasarkan data setelmen sampai dengan Kamis (24/3/2022) (ytd), nonresiden jual neto Rp29,87 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp24,44 triliun di pasar saham.