Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai keputusan pemerintah mengizinkan mudik Lebaran efektif meningkatkan konsumsi dan ekonomi Indonesia.
"Jelas efektif ya kalau dilihat dari historisnya. Pada periode itu selalu terjadi kenaikan apalagi kalau dilakukan pelonggaran mobilitas dimana masyarakat boleh melakukan mudik seperti sebelum adanya pandemi," kata Piter kepada Bisnis, Kamis (24/3/2022).
Piter memperkirakan, pertumbuhan konsumsi pada periode April dan Mei akan mengalami peningkatan.
Secara month-to-month (mtm) pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terjadi lonjakan. Begitu pula secara year-on-year (yoy) diperkirakan akan ada peningkatan.
"Pada periode April dan Mei pertumbuhan konsumsi bahkan tumbuh sekitar 4-5 persen secara yoy," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (23/3/2022) telah memberikan izin kepada masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran.
Baca Juga
Adapun, syarat melakukan mudik Lebaran adalah sudah mendapatkan vaksin dua dosis dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Keputusan tersebut diambil setelah melihat perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia yang terus membaik.
Selain mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran, pemerintah juga melakukan beberapa langkah-langkah peonggaran, seperti pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tiba di melalui seluruh bandara di Indonesia tidak perlu lagi melakukan karantina.
Namun, PPLN tetap diwajibkan untuk melakukan tes usap PCR pada saat kedatangan.