Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah menyiapkan dana untuk pelunasan pokok dan bunga senilai total Rp1,9 triliun yang akan jatuh tempo pada 22 Maret 2022.
Obligasi tersebut yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap VIII Tahun 2019 Seri B dengan pokok obligasi sebesar Rp1,98 triliun dengan bunga sebesar Rp42,01 miliar.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan bahwa perseroan telah menyiapkan dana untuk pelunasan obligasi jatuh tempo tersebut.
"Dana tersebut adalah dana yang bersumber dari posisi kas internal perseroan yang saat ini ditempatkan pada instrument deposito," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (16/3/2022).
Pelunasan surat utang tersebut merupakan bagian komitmen dari perseroan sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Terkait itu, dia menuturkan surat utang yang diterbitkan oleh perseroan memiliki peringkat idAAA yang diperoleh dari PT Pemeringkat EfekbIndonesia (Pefindo).
Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang menujukkan kemampuan SMF untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, serta profil permodalan yang sangat kuat, dengan didukung oleh kualitas asetyang sangat baik.
“Peringkat tersebut juga mencerminkan tingkat dukungan yangsangat kuat dari Pemerintah Indonesia,” ucap Ananta.
Pada kuartal I tahun 2022, SMF juga telah melakukan pelunasan untuk beberapa obligasi jatuh tempo yang terdiri dari obligasi berkelanjutan IV tahap VII tahun 2019 seri B dengan pokok obligasi sebesar Rp748 miliar, dan bunga sebesar Rp16,467 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 12 Februari 2022, serta melunasi pokok dan bagi hasil atas sukuk mudharabah berkelanjutan I tahap III tahun 2021 dengan pokok sukuk sebesar Rp100 miliar dan bagi hasil sebesar Rp1,31 miliar yang jatuh tempo pada 20 Februari 2022.
Lalu obligasi berkelanjutan V tahap V tahun 2021 seri A dengan pokok obligasi sebesar Rp1,5 triliun dengan bunga sebesar Rp19,79 miliar yang jatuh tempo pada 20 Februari 2022.
Seluruh kewajiban perseroan yang jatuh tempo, telah dilunasi dengan tepat waktu dan tepat jumlah.
Sejatinya penerbitan obligasi SMF bertujuan untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya diindustri perumahan melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR) sehingga dapat mendorong ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.