Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Tren Sepeda Listrik, Asosiasi: Tinggal Tunggu Waktu

Penjualan sepeda listrik masih tidak signifikan sejauh ini. Salah satu penyebabnya, harga komponen yang masih tinggi dan sebagian besar harus didatangkan dari impor.
Sepeda listrik itu juga punya kemampuan akselerasi yang mengagumkan, dari 0 - 32 km per jam dalam waktu hanya 5,32 detik. /HPC
Sepeda listrik itu juga punya kemampuan akselerasi yang mengagumkan, dari 0 - 32 km per jam dalam waktu hanya 5,32 detik. /HPC

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha sepeda konvensional mulai merambah sepeda listrik seiring gelombang electric vehicle di industri otomotif.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan Indonesia (APSMI) Eko Wibowo mengatakan pengembangan sepeda listrik sangat terbuka seiring ekosistem komponen yang bertumbuh.

"Ini sudah menjadi pertimbangan [pelaku usaha], tinggal masalah waktu saja, masalah kesiapan teknologi, banyak komponen spare part masih impor. Kalau makin lama lebih murah, dan baterainya makin lama makin murah, akan makin banyak [pengusaha yang memproduksi]," kata Eko saat dihubungi Bisnis, Selasa (15/3/2022).

Eko mengakui, secara volume, penjualan sepeda listrik masih tidak signifikan sejauh ini. Salah satu penyebabnya, harga komponen yang masih tinggi dan sebagian besar harus didatangkan dari impor. Demikian pula dari sisi permintaan, dimana peralihan sepeda konvensional ke listrik masih belum signifikan.

Namun demikian, seiring pengembangan ekosistem kendaraan berbasis baterai di Indonesia, Eko meyakini tren sepeda listrik diprediksi juga akan terkerek.

Pengembangan sepeda listrik di dalam negeri akan menguntungkan industri lokal. Pasalnya, impor sepeda listrik utuh bakal dikenakan pajak yang tinggi sebesar 40 persen.

"Sangat terbuka karena spirit-nya kesana, pemerintah dorong ke sana. Ini tinggal masalah waktu, siapa yang mulai duluan secara massal, yang lain pasti ikut-ikutan," jelasnya.

Salah satu produsen dan distributor yang mulai merambah sepeda listrik yakni PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk. (BIKE). Komisaris Utama Sepeda Bersama Henry Mulyadi baru-baru ini mengatakan akan terus mengembangkan sepeda dan motor listrik.

Pada tahun ini, pemegang merek Genio dan distributor Avand dan United itu memproyeksikan pasar sepeda tetap prospektif meski sempat melandai setelah lonjakan permintaan yang tinggi pada 2020. Hal yang akan mendorong permintaan sepeda lebih tinggi pada tahun ini yakni tren sepeda sebagai pelengkap fesyen.

"Prospek tahun ini saya rasa masih tetap baik karena selain road bike, juga akan ada inovasi yang baru dari kami, adanya sepeda listrik dan EV dimana sekarang sedang tren sepeda listrik. Pada 2022 kami mengikuti tren yang ada sehingga penjualan bisa tetap baik," jelasnya.

Pada tahun lalu, merek sepeda yang paling berkontribusi terhadap penjualan perseroan yakni Genio sebesar 55,79 persen dan United 40,41 persen. Sedangkan Avend berkontribusi sekitar 1,36 persen, dan merek lain 2,44 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper