Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Minyak Indonesia Bakal Naik, Ini Alasannya

Impor minyak Indonesia Februari-Maret 2022 ini diperkirakan akan melonjak dibandingkan Januari 2022.
Kapal pengangkut minyak Pertamina Prime. - Istimewa
Kapal pengangkut minyak Pertamina Prime. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Impor minyak Indonesia pada Februari-Maret 2022 ini diperkirakan bakal melonjak dibandingkan Januari 2022. Melambungnya harga minyak adalah salah satu faktor penyebabnya.

Seperti diketahui, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, harga minyak terus membumbung tinggi hinggap atas US$100 per barel.

Pada perdagangan Rabu (09/03/2022) pagi waktu Indonesia, harga minyak jenis Brent bahkan sempat menyentuh US$127,98 per barel, tertinggi sejak Juli 2008. Meskipun pada hari ini, Jumat (11/03/2022), harga minyak menurun dibandingkan kemarin, namun masih tetap melampaui US$100 per barel.

Hari ini, Jumat (11/03/2022) harga minyak jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) mencapai level US$109,3 per barel, sementara harga minyak jenis Brent naik 3.05 persen menjadi US$112,7 per barel dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Selama setahun ke belakang, harga melonjak 62,63 persen dan 67,78 persen. Harga minyak tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkan daripada harga awal tahun yang masih berada di titik US$76 per barel. Ditinjau dari sisi nilai, dapat berdampak pada peningkatan impor minyak.

Selain karena kenaikan harga, impor minyak pada Februari-Maret ini diperkirakan akan meningkat karena adanya peningkatan stok BBM, terutama persiapan jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri yang akan berlangsung pada April-Mei 2022, serta berhentinya operasional Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.

Seperti diketahui, Kilang Balongan tengah dilakukan pemeliharaan total skala besar sejak awal Maret 2022.

Ifki Sukarya, Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, mengatakan operasional Kilang Balongan berhenti total selama masa pemeliharaan sejak awal Maret hingga akhir April 2022 mendatang.

"Ya total shutdown, sampai dengan akhir April," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (09/03/2022).

Kapasitas produksi saat ini tercatat sebesar 125 ribu barel per hari. Kilang Balongan ini memproduksi produk olahan termasuk bensin (gasoline), Solar, avtur dan polypropylene.

PT KPI tengah resmi mengadakan kegiatan pemeliharaan kilang dengan skala tenaga kerja terbesar di awal Maret 2022.

Kegiatan pemeliharaan kilang yang menyerap hampir 15.000 orang tenaga kerja yang dibukukan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu kegiatan pemeliharaan kilang dengan serapan tenaga kerja terbesar tahun 2022.

Berhentinya operasional Kilang Balongan ini bisa berdampak pada peningkatan impor produk BBM. Namun demikian, rencana perawatan kilang ini disebut sudah terencana, sehingga dampak kebutuhan atas BBM disebut tidak terkendala.

Irto Ginting, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina memaparkan rencana perawatan Kilang Balongan sudah masuk dalam perencanaan dan perseroan sudah memastikan kebutuhan BBM masyarakat tidak terganggu.

"Kegitan perawatan Kilang Balongan termasuk dalam perencanaan untuk memastikan kebutuhan BBM masyarakat tercukupi," ujarnya, Selasa (08/03/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper