Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berdasarkan Survei Penjualan Eceran memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Februari 2022 akan mengalami penurunan dibandingkan dengan periode Januari 2022.
Dalam survei tersebut, Indeks Penjualan Riil (PR) pada Februari 2022 tercatat sebesar 202,8, atau terkontraksi -3,2 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Penurunan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama pada kelompok barang budaya dan rekreasi -4,2 persen mtm, suku cadang dan aksesori -2,6 persen mtm, dan bahan bakar kendaraan bermotor -1,1 persen mtm.
“Responden menyampaikan hal tersebut dipengaruhi turunnya permintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatas dan kondisi cuaca yang kurang mendukung,” tulis BI dalam laporannya, Kamis (10/3/2022).
Namun demikian, penjualan riil diperkirakan meningkat 14,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Februari 2022, meski lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 15,2 persen yoy.
Perlambatan terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh sebesar 3,1 persen yoy, sementara makanan, minuman, dan tembakau tumbuh 22,2 persen yoy.
Baca Juga
Penjualan eceran pun diperkirakan mengalami penurunan di sebagian kota yang disurvei, yaitu di Semarang sebesar -8,4 persen mtm, diikuti Makassar -7,7 mtm, dan Jakarta -1,3 persen mtm.
Adapun, IPR pada Januari 2022 tercatat sebesar 209,6, atau tumbuh 15,2 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,8 persen yoy.
Peningkatan tertinggi terutama terjadi pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 55,6 persen yoy, suku cadang dan aksesori 4,8 persen yoy, dan subkelompok sandang sebesar 5,6 persen yoy.