Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat AS Fitch Ratings menurunkan rating surat utang negara Rusia menjadi kedua terendah lantaran dianggap memiliki potensi gagal bayar yang kian besar sejak invasi negara tersebut ke Ukraina.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (9/3/2022), perusahaan menyatakan pada Selasa bahwa mereka mengurangi peringkat Rusia enam tingkat menjadi C, hanya satu level di atas peringkat default.
"Peringkat 'C' mencerminkan pandangan Fitch bahwa default pada surat utang negara sudah dekat," kata lembaga itu dalam pernyataannya.
Bertambahnya sanksi lebih lanjut dan berbagai tindakan yang dapat membatasi perdagangan energi meningkatkan kemungkinan respons kebijakan Rusia untuk tidak membayar kewajiban utang negaranya secara selektif.
Sementara itu Moody’s Investors Service juga memangkas peringkat surat utang negara Rusia pada awal pekan ini menjadi obligasi sampah. Adapun S&P Ratings menetapkan peringkat tiga terbawah.
Wakil Presiden Morgan Stanley Simon Weaver memprediksi default paling cepat terjadi pada 15 April yang akan menandai berakhirnya masa tenggang 30 hari pada pembayaran kupon obligasi negara Rusia yang jatuh tempo pada 2023 dan 2043.
Keputusan Fitch menurunkan peringkat Rusia enam hari lalu semakin menggerogoti kesediaan negara itu untuk membayar utang pemerintah, menurut pernyataan.
Saat ini Rusia harus menghadapi berbagai sanksi dari berbagai negara dan kawasan sehingga membuat perekonomian negara itu semakin terisolasi sejak perang dimulai.
Fitch juga mengungkapkan pentingnya langkah untuk memaksa pembayaran obligasi berdenominasi mata uang asing dalam rubel.
"Default pada eurobond Rusia tampaknya tak terelakkan dan akan berlangsung beberapa waktu, dengan prospek pemulihan yang suram," ujar kepala penelitian pendapatan tetap dan negara Tellime Stuart Culverhouse.