Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia telah menyetujui paket bantuan sebesar US$723 juta atau Rp10 triliun (dengan rata-rata Kurs Rp14.385 per dolar AS) berupa pinjaman dan hibah untuk Ukraina yang saat ini sedang berperang melawan invasi Rusia.
Bank Dunia mengatakan akan terus mengerjakan paket dukungan US$3 miliar atau senilai Rp43 triliun lainnya dalam beberapa bulan mendatang untuk negara tersebut.
Bank Dunia juga menjanjikan bantuan ekstra untuk negara-negara tetangga yang menerima lebih dari 1,7 juta pengungsi, yang sebagian besar adalah wanita, anak-anak, dan lansia. Paket keuangan untuk Ukraina termasuk janji US$100 juta (Rp1,4 triliun) dari Inggris.
“Bank Dunia mengambil tindakan cepat untuk mendukung Ukraina dan rakyatnya dalam menghadapi kekerasan dan gangguan ekstrim yang disebabkan oleh invasi Rusia,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass yang dilansir dari BBC pada Selasa (8/3/2022).
Bank Dunia mengatakan dana itu akan membantu pemerintah Ukraina menyediakan layanan penting, termasuk upah bagi pekerja rumah sakit, pensiun untuk lansia, dan program sosial bagi kelompok rentan. Paket termasuk pinjaman US$350 juta atau setara dengan Rp5 triliun, ditambah sekitar US$139 juta atau Rp1,9 triliun melalui jaminan dari Belanda dan Swedia.
Bantuan itu juga terdiri dari US$134 juta (Rp1,9 triliun) dalam bentuk hibah dari Inggris, Denmark, Latvia, Lituania, dan Islandia, serta US$100 juta (Rp1,4 triliun) pendanaan dari Jepang.
Sebelumnya, Malpass mengatakan bahwa perang ini adalah ‘bencana’ bagi dunia karena akan memangkas pertumbuhan ekonomi global. Perang di Ukraina datang pada saat yang buruk bagi dunia karena inflasi sudah meningkat akibat Covid-19.