Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semakin Sadar Lingkungan, Bappenas Sebut Pembiayaan Hijau RI Terus Alami Tren Peningkatan

Penerbitan green bonds Indonesia sepanjang 2020 tercatat mencapai US$1,85 miliar.
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). /Antara Foto-Ahmad Subaidi
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). /Antara Foto-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA — Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa pembiayaan hijau di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang positif.

Dia menyampaikan, hal ini tercermin dari penerbitan green bonds Indonesia yang pada 2020 tercatat mencapai US$1,85 miliar.

Jumlah tersebut terdiri dari US$750 juta green bonds yang diterbitkan pemerintah dan US$1,1 miliar yang diterbitkan oleh korporasi.

Di samping itu, hingga 2021, Indonesia juga menerbitkan sebanyak empat kali global green sukuk dan tiga kali green sukuk ritel dengan total penerbitan mencapai US$3,99 miliar.

“Tentunya kontribusi green sukuk pada umumnya diarahkan untuk proyek yang meningkatkan ketahanan iklim di daerah rentan, transportasi berkelanjutan, dan efisiensi energi” katanya dalam Webinar Bisnis Indonesia Green Economy Outlook 2022, Selasa (22/2/2022).

Amalia menyampaikan, green sukuk tersebut telah berkontribusi terhadap lebih dari 690 kilometer konstruksi rel kereta api, lebih dari 7,3 juta kWh pembangkit listrik, dan lebih dari 7 juta rumah tangga mendapatkan manfaat dari pengelolaan sampah yang lebih baik.

Dia mengatakan, Indonesia juga melakukan penerbitan SDGs bonds senilai 500 juta Euro pada September 2021.

“Ini langkah yang signifikan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam pencapaian target yang ditetapkan dalam SDGs dan ini digunakan untuk membiayai proyek yang searah dengan SDGs,” jelasnya.

Pemerintah, dalam hal ini, mendorong sektor keuangan untuk dapat lebih berperan aktif terutama dalam menjalankan fungsi intermediasi untuk meningkatkan penyediaan modal pada sektor ekonomi hijau.

“Pengembangan skema pembiayaan dimana sektor jasa keuangan dapat berperan dalam mengembangkan skema pembiayaan inovatif, penyesuaian portofolio, asesmen risiko untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, juga kebijakan sektor keuangan hijau,” jelas Amalia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper