Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan global green bond mencetak rekor dengan capaian senilai US$513 miliar pada 2021. Adapun tahun ini penjualan diperkirakan naik hingga menjadi US$1 triliun.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (1/2/2022), Inisiatif Obligasi Iklim yang berbasis di London memperkirakan penjualan naik US$5 triliun pada 2025. Peminjam di seluruh dunia harus mengumpulkan lebih banyak uang untuk mengatasi perubahan iklim.
Analisis terbaru dari McKinsey & Co., memperkirakan kebutuhan investasi hingga US$9,2 triliun per tahun sampai tahun 2050 untuk mencapai target bebas emisi.
Seiring dengan hal tersebut, ada kebutuhan untuk pengalihan lebih banyak modal ke inisiatif yang lebih hijau untuk mencapai target triliunan dolar yang dibutuhkan, menurut Sean Kidney, Kepala Eksekutif CBI.
"Di pasar obligasi hijau, banyak yang membiayai atau memikirkan kembali apa yang kami lakukan, kami perlu mendapatkan US$5 triliun per tahun untuk memberikan kontribusi yang masuk akal," kata Kidney dalam wawancara virtual pada Selasa.
Proyeksi pasokan CBI didasarkan pada percepatan penerbitan hijau yang berkelanjutan, permintaan investor yang kuat diperkirakan akan memacu lebih banyak utang terkait dengan proyek lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).
Baca Juga
Dia memperkirakan akan ada lebih banyak perusahaan untuk membawa kesepakatan baru pada tahun ini dan pasar di China akan melonjak 100 persen.
BNP Paribas SA, salah satu penjamin emisi terbesar dari obligasi terkait ESG, memproyeksikan penjualan obligasi hijau mencapai US$880 miliar pada tahun ini, termasuk US$265 miliar dari pasar negara berkembang pada 2022.
Morgan Stanley memperkirakan penerbitan mencapai US$750 miliar - US$950 miliar, didorong oleh Uni Eropa.
