Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) diusulkan untuk membantu penyaluran minyak goreng murah di tengah manuver distributor swasta untuk menahan pasokan mereka ke pasar.
Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan manuver distributor itu relatif wajar lantaran harga beli yang ditanggung terlanjur malah selama kenaikan harga komoditas tersebut pada akhir tahun lalu.
Dengan demikian, kata Andry, Bulog dapat menyerap minyak goreng yang tertahan di setiap distributor untuk disalurkan ke pasar.
“Ini perlu mekanisme penyaluran lewat Bulog jadi Bulog ini bisa membeli dari distributor dan mekanisme subsidi itu dilakukan dengan Bulog dengan menyalurkan minyak goreng yang sudah dibeli dari distributor atau produsen kepada ritel atau pasar,” kata Andry, Jumat (18/2/2022).
Di sisi hulu, kata Andry, pemerintah mesti memastikan pasokan bahan baku yang mengikuti ketentuan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) untuk CPO tersedia kepada produsen.
Menurut dia, pemerintah mesti memberikan subsidi harga lewat Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS kepada eksportir yang menjual CPO dengan harga murah kepada produsen. Subsidi itu dilakukan untuk menjembatani selisih harga jual CPO lewat ketetapan DPO dengan fluktuasi pasar dunia.
“Perlu ada subsidi para produsen [CPO] agar bahan bakunya bisa sesuai dengan DMO dan DPO dan tersedia,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan masih adanya penimbun minyak goreng di Surabaya, Jawa Timur di tengah upaya pemerintah menekan harga komoditas tersebut.
Dia menjelaskan bahwa penimbunan terjadi akibat harga minyak yang belum seimbang di pasaran. Sebab itu, pemerintah berkonsentrasi pada pemenuhan pasokan barang serta harga sesuai dengan ketentuan pemerintah.
"Penimbunan itu memang ada karena mereka tidak jelas harganya berapa. Jadi yang dikerjakan Kemendag untuk memastikan bahwa harga di setiap segmentasi itu terjamin dan barangnya ada," katanya di Pasar Tambak Rejo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/2/2022).
Saat kunjungan ke Sidoarjo, Jawa Timur, Mendag menemukan masih tertahannya 500.000 liter minyak goreng di gudang repacker alias produsen minyak kemasan PT Cipta Perkasa Oleindo. Pasokan tersebut rencananya akan dikirim ke wilayah timur Indonesia.