Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Bidik Rp400 Triliun APBD Masuk Sektor Industri

Kementerian Perindustrian menargetkan pembelanjaan produk dalam negeri atau PDN dan UMKM bisa mencapai Rp400 triliun sepanjang tahun ini.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian membidik Rp400 triliun dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) untuk masuk program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan penggunaan barang impor masih cukup tinggi meski mengalami penurunan dari 2019 sebesar Rp1.677 triliun menjadi Rp1.427 triliun pada 2020.

"Targetnya, sepanjang tahun 2022 ini, pembelanjaan produk dalam negeri atau PDN dan UMKM bisa mencapai Rp400 triliun," kata Dody dalam keterangan tertulis, Rabu (16/2/2022).

Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari menambahkan bahwa terdapat potensi belanja barang dan belanja modal sebesar Rp532,5 triliun dalam APBD 2022.

Dengan target belanja produk dalam negeri sebesar Rp400 triliun, setiap pemerintah daerah bisa mengalokasikan 75 persen anggarannya untuk hal ini.

Dengan sinergi pemerintah daerah, program P3DN bisa berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas serta daya saing industri manufaktur nasional. Pembelian PDN dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta mengurangi pengangguran.

Selain mendorong serapan anggaran ke produk dalam negeri, Kemenperin juga memberikan fasilitasi 1.250 sertifikat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kepada perusahaan industri pada 2022. Pembiayaan fasilitasi tersebut dialokasikan melalui anggaran Prioritas Nasional (PN) sebesar Rp20 Miliar.

Nila mengatakan saat ini Kemenperin tengah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk penambahan anggaran sertifikasi TKDN sebesar Rp161,25 Miliar dari dana Pemulihan Anggaran Nasional (PEN).

Sementara itu, realisasi anggaran sertifikasi TKDN sepanjang 2021 mencapai Rp112 miliar yang masuk dalam PEN. Menilik rekapitulasi di situs tkdn.kemenperin.go.id, total penerbitan sertifikat TKDN pada tahun lalu sebanyak 11.687 dengan 14.571 jenis produk.

Tahun ini, fasilitasi akan difokuskan pada produk industri alat kesehatan, alat dan mesin pertanian, farmasi, permesinan, elektronika, dan telematika. Selain itu juga industri logam, kelistrikan, kimia, pupuk, otomotif dan komponennya, keramik, semen, tekstil, serta produk industri kecil dan menengah (IKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper