Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan untuk menggaet investor di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) kian ketat. Tak hanya dalam skala global, persaingan dengan negara tetangga pun terasa sangat ketat melalui sejumlah strateginya masing-masing.
Indonesia saat ini sedang melangsungkan penawaran delapan wilayah kerja migas yang digelar sejak tahun lalu.
Sejumlah upaya dilakukan untuk menarik investor, yakni dengan memberikan fleksibilitas kontrak migas, perbaikan terms & conditions kontrak pada lelang blok migas baru dan blok existing, perbaikan pengelolaan dan akses data hulu migas, serta penyederhanaan perizinan.
Di sisi lain, Malaysia melalui Petronas juga sedang mencari investor untuk 14 blok eksplorasi, enam klaster dengan peluang sumber daya alam yang ditemukan, serta satu aset yang berumur tua dalam Malaysia Bid Round (MBR) 2022.
Mengutip energyvoice.com, Petronas menyatakan akan menyediakan sejumlah data besar bagi para calon investor.
Kepala Konsultan Energi untuk Asia BEC Energy Chriss Howells mengatakan bahwa penawaran lelang dalam MBR 2022 dinilai positif dan terdapat area besar yang ditawarkan. Di samping itu, area yang ditawarkan juga dinilai memiliki peluang monetisasi yang cepat.
Baca Juga
“Perubahan terbesar adalah jumlah data yang akhirnya mereka [Petronas] tawarkan. Mereka menyediakan akses ke banyak data 3D, akses ke beberapa laporan interpretasi terbaru, serta survei multiline,” ujarnya, dikutip Kamis (3/2/2022).
Melalui platform Petronas myPROdata, investor bisa mendapatkan wawasan lebih luas terkait dengan potensi dalam eksplorasi dan sumber daya produksi yang dimiliki Malaysia. Data itu bahkan dapat diakses para calon investor kapan saja dan di mana.
Senior Wakil Presiden Petronas Malaysia Petroleum Management Mohamed Firouz Asnan mengatakan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan ruang data virtual yang dapat diakses hingga 30 Juni 2022.
Akses itu memungkinkan calon investor untuk melakukan tinjauan data selama periode putaran pertama.
“Melalui studi cekungan kami, kami percaya ada lebih banyak prospek untuk diidentifikasi di cekungan Malaysia, dengan potensi sisa yang diperkirakan sekitar 21 miliar barel setara minyak. Kami menyambut pemain dengan kemampuan unik untuk membuka potensi di tempat lama dan baru,” jelasnya.
Adapun, 14 blok eksplorasi yang ditawarkan berada di wilayah geologi yang produktif di cekungan Melayu, Sabah, dan Sarawak.
Sebagian besar dari blok-blok tersebut berisi penemuan migas yang ada dan akan mempercepat kegiatan monetisasi.
Enam klaster dengan peluang sumber daya yang ditampilkan dalam MBR 2022 adalah Meranti, Ubah, Baram Jr., A, C, dan D. Sebagian besar peluang sumber daya itu ada di perairan dangkal, dan berada di sekitar infrastruktur produksi.
Selain itu, paket single late life assets yang mencakup klaster dari tiga ladang bernama Abu Cluster.
Petronas juga menawarkan pengaturan studi teknis untuk dua wilayah eksplorasi di Cekungan Malaya Selatan dan Cekungan Sabah barat laut.
Melalui studi tersebut, investor akan memiliki kesempatan untuk lebih memahami potensi lahan, sebelum mengajukan proposal penawaran.
Sementara itu, kontrak bagi hasil (PSC) Enhanced Profitability Terms (EPT) yang menarik juga akan terus diterapkan pada blok perairan dangkal, persyaratan PSC Small Field Asset (SFA) dan Late Life Asset (LLA) yang baru diperkenalkan pun akan menyertai Discovered Resource Opportunities ( DRO) dan LLA yang ditawarkan.
Kemudian, tiga peluang perairan dalam yang termasuk dalam MBR 2022 akan mendapat manfaat dari ketentuan PSC Pendapatan Atas Biaya (R/C).
Pada saat yang sama, investor akan terus menikmati opsi penawaran yang fleksibel, seperti menggabungkan dua blok yang berdekatan di bawah satu PSC, komitmen kerja minimum yang dapat dialihkan antara dua PSC yang berdekatan, serta periode eksplorasi bertahap sebagai bagian dari peningkatan non-fiskal yang diperkenalkan sebelumnya.