Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelar Olimpiade Beijing 2022, China Dipastikan Bakal Rugi

Kondisi pandemi Covid-19 dan upaya meredam poilusi udara diyakini akan membuat Pemerintah China mengalami kerugian ketika mereka menggelar Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 bulan ini.
Seseorang berolahraga melintasi logo Beijing 2022./BBC
Seseorang berolahraga melintasi logo Beijing 2022./BBC

Bisnis.com, JAKARTA – Beijing, sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2022 dapat dipastikan gagal menuai manfaat bisnis dan ekonomi dalam waktu dekat dari penyelenggaraan kedua ajang akbar tersebut.

Hal itu disebabkan kedua perhelatan Beijing 2022 tersebut tidak akan disaksikan penonton umum, hal yang membuat prediksi pemasukan dari penjualan tiket sebesar US$118 juta, tidak mungkin tercapai.

Keputusan tidak menjual tiket kepada khalayak umum itu tak terlepoas dari memburuknya perkembangan Covid-19 selama beberapa waktu belakangan.

Bukan hanya tak mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket, Pemerintah China kemungkinan sangat besar harus merugi akibat pembatasan industri polusi untuk memastikan ada langit cerah di atas ibu kota selama pertandingan berarti pabrik baja membatasi produksi, tulis Bloomberg pada Selasa (01/02/2022).

“Olimpiade Musim Dingin akan memengaruhi produksi industri dan konstruksi infrastruktur pada kuartal pertama,” kata Lu Ting, Ekonom Kepala China di Nomura Holdings Inc sebagaimana ditulis Bisnis.com yang mengutip Bloomberg. “Itu tidak akan meningkatkan konsumsi juga karena wabah virus.”

Beijing sedang berjuang melawan sekelompok infeksi virus corona yang terus meningkat, yang meningkat menjadi 96 kasus sejak pertengahan Januari. Ini merupakan hal terakhir yang diinginkan pihak berwenang dalam menghadapi peristiwa dunia, terutama dengan resolusinya untuk mempertahankan strategi Covid Zero.

Pertandingan, yang diadakan bersama di Beijing dan Kota Zhangjiakou yang berdekatan di Provinsi Hebei, akan berlangsung pada 4 hingga 20 Februari. Paralimpiade Musim Dingin kemudian akan berlangsung pada 3 hingga 13 Maret.

Untuk menahan gejolak baru-baru ini, Pemerintah Kota Beijing telah menerapkan langkah-langkah pengendalian virus yang lebih ketat, seperti mewajibkan penduduk yang membeli obat anti demam untuk mendapatkan tes Covid dan meningkatkan pengujian pelancong yang masuk.

Eric Zhu, ekonom di Bloomberg Economics, mengatakan Beijing kemungkinan akan mempertahankan pembatasan sebagian besar pada kuartal pertama, mengingat Paralimpiade Musim Dingin dan sesi legislatif nasional tahunan yang dijadwalkan pada bulan Maret. Itu akan terus melemahkan sektor pariwisata dan jasa yang sudah berjuang, tulisnya dalam sebuah laporan.

Selain itu, kota-kota di sekitar Beijing membatasi produksi industri seperti baja, untuk meningkatkan kualitas udara di ibu kota. Itu setelah Kementerian Ekologi dan Lingkungan memperluas kampanye musim dingin tahunan untuk meningkatkan kualitas udara ke lebih dari 60 kota tahun ini dari 28 kota sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper