Bisnis.com, JAKARTA – PT Teladan Prima Agro menerapkan Internet of Things (IoT) untuk mengelola operasional usahanya di Kalimantan Timur, penerapan teknologi tersebut diklaim mampu meningkatkan efisiensi produksi secara berkelanjutan untuk pengembangan industri kelapa sawit dalam jangka panjang.
Wisnu Wardhana, Direktur Utama Teladan Prima Agro (TPA), mengatakan bahwa perusahaan menerapkan teknologi IoT untuk usaha pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit. Inovasi itu disebut mampu mengurang beban kegiatan usaha terhadap lingkungan.
“Kami juga mulai menerapkan pendekatan inovatif berupa precision agriculture pada konsesi TPA. Inisiatif ini memungkinkan TPA untuk mengeksplorasi langkah efisiensi lebih lanjut dalam proses produksi, sekaligus mengurangi beban kegiatan usaha terhadap lingkungan,” katanya melalui keterangan resmi, diikuti Sabtu (22/1/2022).
Salah satu contoh penerapan precision agriculture adalah menugaskan para manajer untuk mengumpulkan dan melacak informasi tentang kondisi tanah secara rinci, sampai ke titik pohon per pohon kelapa sawit di perkebunan.
Setelah itu, drone yang menggunakan geographic information system (GIS) dan navigasi satelit akan memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pupuk yang tepat dan dibutuhkan masing-masing pohon tersebut secara akurat.
Selain itu, teknologi tersebut juga dapat mengidentifikasi penyakit, tingkat kesuburan dari masing-masing tanaman, memprediksi cuaca, mengetahui tingkat air di dalam tanah, dan memprediksi produksi kebun secara berkala.
Baca Juga
Hal itu memberikan manfaat terhadap lingkungan dan memberikan TPA kemampuan untuk mengoptimalkan produksi yang berkelanjutan.
“Suksesnya masa depan industri kelapa sawit bergantung pada pemanfaatan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Ini akan mengurangi kebutuhan perluasan areal kegiatan usaha kelapa sawit, karena perusahaan dapat meraih hasil lebih banyak dari jumlah lahan yang ada, dan dikelola secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, industri kelapa sawit memerlukan transformasi dengan menerapkan aspek transparansi, sehingga para pemangku kepentingan yang berada di Samarinda, Jakarta, atau di mana saja dapat melihat bagaimana TPA mengelola kegiatan operasi dari sisi agro-ekologi, sosio-teritorial, dan skala ekonomi.
Menurutnya, komitmen perusahaan terhadap prinsip keberlanjutan dalam penggunaan lahan dan sumber daya alam secara bertanggung jawab telah mendapatkan pengakuan di forum Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNCCC) di Glasgow, Skotlandia.
Pada konferensi COP26 Desember 2021 lalu, Gubernur Kalimantan Timur dan Bupati Berau menyampaikan pemaparan mereka dengan mengacu pada operasi usaha anak perusahaan TPA, yaitu PT Tanjung Buyu Perkasa Plantation, yang telah sejak lama bekerja sama dengan pemerintah menerapkan best practice pengelolaan areal lahan dengan nilai konservasi tinggi atau High Conservation Value.