Bisnis.com, JAKARTA – Produsen tekstil PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) menyatakan harapannya akan perbaikan kinerja industri tekstil dalam negeri pada tahun ini.
Hingga kuartal III/2021, industri tekstil dan pakaian jadi masih mencatatkan kontraksi year-on-year sebesar -3,34 persen. Tetapi, angka kontraksi tersebut telah menyusut dari triwulan II dan I 2021, yakni berturut-turut -4,54 persen dan -13,28 persen.
Sekretaris Perusahaan Trisula Textile R. Nurwulan Kusumawati mengatakan arah perbaikan pasar domestik sudah mulai dirasakan pada kuartal terakhir tahun lalu yang disambut dengan menggencarkan produk ritel dan customized order.
Selama masa pandemi, perseroan mengantisipasi turunnya penjualan dengan memaksimalkan pemasaran digital dalam platform dagang-el.
"Pada kuartal III/2021 total keseluruhan penjualan online BELL naik hingga 38,4 persen secara year-on-year," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/1/2022).
Nurwulan melanjutkan perusahaan juga menemukan peluang penjualan secara omnichannel dengan mal dan toko-toko yang sudah mulai beroperasi secara normal. Dua strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan performa perseroan pada tahun ini hingga meraih peluang lonjakan permintaan pada musim Lebaran 2022.
Menilik laporan keuangan perusahaan, sampai dengan kuartal III/2021, penjualan Trisula terkoreksi 32,22 persen menjadi Rp293,67 miliar dari periode yang sama 2020 sebesar Rp433,25 miliar. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 8 persen pada 2021.
"Mengenai realisasi pertumbuhan 2021, saat ini masih dalam proses perhitungan. Namun, diharapkan dapat sesuai dengan rencana," ujar Nurwulan.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri tekstil sebesar 5 persen pada tahun ini, dengan proyeksi realisasi pertumbuhan pada 2021 sebesar 1,37 persen.
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) optimistis target tersebut dapat terlampaui dengan catatan tidak ada gelombang pandemi baru akibat penyebaran Covid-19 varian Omicron.