Bisnis.com, JAKARTA - China meluncurkan mata uang yuan digital untuk digunakan para atlet dan penonton menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing pada 4 Februari 2022.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (11/1/2022), bank mitra Olympic 2022, Bank of China Ltd., mengatakan para pengunjung dapat mengunduh aplikasi atau menggunakan kartu fisik yang bisa didapatkan dari toko yang menyediakan yuan digital. Mata uang asing juga bisa ditukar menjadi e-CNY di mesin swalayan, menurut Bank of China Ltd.
Nantinya, para atlet dan pelatih bisa mendapatkan gelang yang berfungsi sebagai dompet elektronik dan dapat digesek untuk membayar barang atau jasa.
Uang digital ini dapat digunakan di mini market, cafe, dan gerai di dalam Desa Olimpiade. Selain itu, mesin-mesin pembayaran digital juga akan tersedia di sekitar lokasi pertandingan.
Manajer Tim Operasi Desa Olimpiade di Beijing Qu Songming mengatakan pembayaran akan dibatasi hanya untuk beberapa metode. Adapun Alipay dari Alibaba Group Holding Ltd., dan WeChat Pay dari Tencent Holdings Ltd., yang keduanya mendukung e-CNY tidak akan tersedia di desa tersebut.
"Pembayaran yang [diterima] hanya uang renmimbi tunai, kartu Visa, dan yuan digital di seluruh tempat pertandingan dan non pertandingan selama Olimpiade," kata Qu.
Baca Juga
Namun, hanya kurang dari sebulan menuju pembukaan, ajang olahraga dunia ini telah dihujani dengan aksi boikot dan ancaman penyebaran virus. Kekhawatiran risiko data jika pemain asing ikut menggunakan uang digital tersebut.
Tiga senator Republik AS pada Juli meminta Komite Olimpiade AS untuk melarang atlet Amerika menggunakan yuan digital, dengan alasan spionase dan masalah keamanan data.
"China dapat mendorong adopsi di seluruh wilayah nasional untuk konsumsi domestik menjelang Olimpiade," ujar analis Bloomberg Intelligence Francis Chan.
Penggunaan e-yuan di Hong Kong dan mitra dagang dalam jangka panjang juga dapat mengangkat status yuan sebagai mata uang cadangan dan transaksi global