Bisnis.com, JAKARTA – Mengawali tahun 2022, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi memulai transformasi proses bisnisnya melalui implementasi penerapan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) secara menyeluruh.
Dimulai sejak Juli 2021, Hutama Karya kini telah siap mengaplikasikan 5 (lima) modul ERP yang terdiri dari Finance & Controlling (FICO), Human Capital Management (HCM), Sales & Distribution (SD), Material Management (MM), dan Project System (PS).
Kesiapan perusahaan ditandai dengan dilaksanakannya Go Live Enterprise Resource Planning (ERP) Fase II pada hari ini, Selasa (11/1).
Digelar secara hybrid di Ballroom HK Tower, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga, Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Imam Bustomi, Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro, Direktur Operasi II Hutama Karya Ferry Febrianto, Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro serta Direktur Soltius Indonesia Andreas Suryadi Gunadi, serta seluruh Tim Project ERP Hutama Karya Fase II, Key User dan Trainer yang telah menjalani proses pelatihan ERP Hutama Karya Fase II selama Triwulan III dan IV Tahun 2021.
Wakil Direktur Utama sekaligus Pembina PMO ERP Hutama Karya Aloysius Kiik Ro dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan Go Live ERP Fase II ini menjadi gerbang awal bagi Insan Hutama dalam memulai cara kerja yang baru melalui transformasi bisnis yang terintegrasi di dalam satu sistem.
“Hutama Karya telah memiliki ERP utuh yang menghubungkan seluruh modul yang dibutuhkan dalam proses bisnis Hutama Karya. Sistem ERP dapat memfasilitasi bisnis dengan menyajikan informasi real-time dan akurat, sehingga dapat mempermudah manajemen dalam membuat keputusan secara cepat dan tepat,” ujar Aloysius.
Lebih lanjut Aloysius menambahkan bahwa Go Live ini baru merupakan langkah awal dari transformasi proses bisnis perusahaan. Sistem ini akan mengubah kebiasaan dan mindset dalam bekerja sehingga perlu dilakukan monitoring agar ERP yang telah dibangun ini dapat sukses diimplementasikan secara menyeluruh hingga ke level proyek dan terus ditingkatkan.
“Saat ini di kalangan BUMN Infrastruktur, Hutama Karya menjadi pioneer yang telah mengimplementasikan ERP dengan modul lengkap. Kami berterima kasih atas kerja keras dan kerja sama Tim PMO. Dengan penerapan ERP atau SAP ini, kita berharap semua tata kelola bisnis proses bisa dilakukan dengan baik dan benar saat ini HK. Let’s Build A Better Future,” tutup Aloysius Kiik Ro, Wakil Direktur Utama Hutama Karya.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga mengapresiasi langkah percepatan Hutama Karya dalam mengimplementasikan ERP.
“Saya menyaksikan satu lompatan besar transformasi bagi Hutama Karya. Sebagai BUMN Infrastruktur dengan total aset sangat besar yakni mencapai 165 Triliun di akhir 2022 mendatang, penerapan ERP ini menjadi sangat penting untuk membantu manajemen memberikan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena ERP menyajikan data-data yang akurat, real-time, dan reliable,” ujar Nora.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemegang Saham sangat mendukung dan mendorong semua BUMN khususnya yang di sektor Infrastruktur untuk dapat mengimplementasikan ERP.
“Kami juga memasukkan penerapan ERP sebagai KPI bagi BUMN. Penerapan ERP di lingkungan BUMN akan meningkatkan transparansi, efisiensi, tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko, dimana hilirnya adalah meningkatkan corporate value khususnya bagi Hutama Karya dan Pemegang Saham,” tutup Hendrika Nora Osloi Sinaga, Asdep Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN.