Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar pasokan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Jokowi meminta seluruh badan usaha baik PT Pertamina (Persero) dan juga badan usaha swasta untuk memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.
"Terkait pasokan LNG saya juga minta kepada produsen LNG baik itu Pertamina maupun perusahaan swasta untuk mengutamakan kebutuhan di dalam negeri lebih dahulu," ujarnya dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).
Selain itu, Jokowi memerintahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk segera mencari solusinya.
"Saya perintahkan Kementerian ESDM Kementerian BUMN untuk mencari solusi permanen dalam menyelesaikan masalah ini," tegasnya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memproyeksikan total produksi siap jual atau lifting LNG pada 2022 bisa mencapai 211,9 standar kargo. Jumlah itu tercatat meningkat jika dibandingkan dengan proyeksi lifting sepanjang tahun ini.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Handoko memaparkan, pada 2022 kilang LNG Bontang dapat memproduksi sebanyak 93,6 kargo, sedangkan kilang Tangguh diproyeksikan dapat memproduksi sebanyak 118,3 kargo.
Dari jumlah kargo tersebut, 49,8 kargo akan memenuhi kontrak di domestik, sedangkan 162,1 kargo diperuntukan ke pasar ekspor.
"Kita proyeksikan sampai akhir 2022 totalnya 211,9 kargo," jelasnya.