Bisnis.com, JAKARTA - Pesanan bonanza dialami oleh Airbus SE pada akhir 2021 setelah berhasil mencatatkan permintaan melampaui saingannya, Boeing Co.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (1/1/2022), Boeing meraih keuntungan atas pesanan 737 Max pada awal 2021 setelah seri tersebut dibekukan selama 2 tahun. Hingga Oktober perusahaan yang berbasis di Chicago ini unggul hingga 428 pesawat.
Namun, Airbus membukukan pesanan cemerlang dalam 2 bulan terakhir, utamanya didorong Dubai Airshow pada November dengan pesanan dari Qantas Airways Ltd dan Air France-KLM pada pertengahan Desember 2021.
Pada minggu terakhir tahun ini, pembuat pesawat asal Eropa tersebut mendapatkan 40 pesanan pasti dari perusahaan leasing Aviation Capital Group, sementara kesepakatan tentatif yang dicapai dengan raksasa AS Air Lease Corp di Dubai diperluas menjadi 116 pesawat jet dan sekarang telah diselesaikan, menurut Juru bicara Airbus.
Dengan tambahan itu, Airbus mengungguli Boeing dengan 58 pesawat, berdasarkan perhitungan Bloomberg atas pesanan yang diumumkan.
Per November, pesanan yang dicatatkan Boeing mencapai 457 sepanjang 2021 dan Airbus masih tertinggal dengan pesanan sebesar 368.
Namun, Airbus berhasil menambah pesanan hingga 664 pesawat, belum beserta pembatalan. Angka itu masih jauh lebih besar dari pesanan yang dicatat Boeing sebesar 476 per Desember setelah adanya kesepakatan pesawat kargo dengan UPS.
Hasil pasti perusahaan yang memenangkan pesanan baru bisa dipastikan setelah kedua produsen jet ini melaporkan tahunan mereka.
Untuk itu, masih ada kemungkinan Airbus belum bisa melampaui Boeing setelah pembukuan pembatalan seiring dengan Covid-19 yang terus mengacaukan keuangan maskapai dan merontokkan pesanan baru.
Sampai November 2021, Airbus telah mengirimkan 518 pesawat, mendekati target tahunan sebanyak 600 pada tahun ini. Sementara itu, Boeing telah menyerahkan 302 pesawat.
