Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan industri, sekaligus memperbesar kapasitas panel surya di dalam negeri untuk mendukung upaya transisi energi melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Herman Supriadi mengatakan bahwa sejauh ini pabrik modul surya sudah memproduksi komponen untuk PLTS dengan kapasitas sekitar 500 megawatt peak (MWp).
Namun demikian, spesifikasi modul surya buatan dalam negeri masih perlu pengembangan secara masif seiring dengan upaya transisi energi yang digaungkan pemerintah. Pengembangan panel surya disebut untuk meningkatkan minat industri besar dalam negeri memasang PLTS.
“Spesifikasi modul surya buatan dalam negeri memang harus terus ditingkatkan agar mampu memenuhi kebutuhan perkembangan pembangunan PLTS saat ini. Terutama kebutuhan modul surya di atas 550 MWp,” katanya saat webinar, Rabu (28/12/2021).
Selain itu, tren PLTS kini tidak hanya dibangun di atas tanah. Beberapa proyek pemerintah terkait energi surya mulai menyasar waduk atau perairan lainnya untuk memasang PLTS terapung.
“Ditjen Ilmate mendorong adanya industri sel surya dalam negeri. Akan tetapi, kebutuhan dalam negeri saat ini tentu kami sadari masih belum memenuhi skala keekonomian yang paling ekonomis,” terangnya.
Baca Juga
Menurutnya, persaingan panel surya dalam negeri saat ini cukup ketat, termasuk pada sisi harga, karena produk buatan dalam energi masih belum memiliki kekuatan daya saing dari sisi harga.
Dia mendorong produksi modul surya diperbesar untuk memberikan daya pikat bagi ekosistem lainnya, seperti kendaraan listrik.
“Karena harga produknya akan menjadi lebih besar ketika keekonomiannya belum sampai,” ujarnya.