Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI Perkirakan Perjalanan saat Nataru Dimulai Sebelum H-7

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memperkirakan masyarakat akan mulai melakukan perjalanan sebelum H-7 periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
Sejumlah calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021)./Antara Foto-Fakhri Hermansyah-wsj
Sejumlah calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021)./Antara Foto-Fakhri Hermansyah-wsj

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memperkirakan masyarakat akan mulai melakukan perjalanan sebelum H-7 periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno memperkirakan pergerakan masyarakat pada 24 Desember 2021 mencapai 7,8 persen, dan di 25 Desember 2021 sebanyak 7,2 persen.

Kemudian, pergerakan masyarakat pada Jumat 31 Desember 2021 diperkirakan mencapai 8,6 persen.

“Perlu diperhatikan masyarakat yang akan melakukan perjalanan sebelum tanggal H-7, dan setelah 2 Januari 2022,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (19/12/2021).

Djoko menjelaskan, puncak arus balik masyarakat pada periode Nataru kali ini diperkirakan terjadi pada 2 Januari 2021.

Dia melanjutkan, jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan di dalam Jabodetabek diperkirakan 757.000 orang, atau mencapai 33 persen. Selanjutnya, menuju Jawa Barat 19,5 persen atau 448.000 orang, Jawa Tengah 17,9 persen atau 411.000 orang, DI Yogyakarta 6,7 persen atau sekitar 155.000 orang, dan Jawa Timur 5,2 persen atau 119.000 orang.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan mendapatkan 11 juta orang (7,1 persen) akan melakukan perjalanan antar-kota pada akhir 2021.

Dilihat dari profil, yang terbanyak melakukan perjalanan adalah laki-laki (77 persen), usia 20–30 tahun (45 persen), pendidikan SMA/sederajat (48 persen), pekerjaan karyawan swasta (27 persen), dan penghasilan di bawah Rp3 juta (70 persen).

Sementara itu, profil responden terkait dengan Covid-19 yang banyak menjawab tidak pernah terpapar (84,8 persen). Berikutnya, sudah 2 kali divaksin (77,2 persen), menggunakan PeduliLindungi (81 persen), waspada terhadap Covid-19 (63,8 persen), dan sangat taat terhadap protokol kesehatan (57,2 persen).

Pada saat pemerintah melakukan pembatalan PPKM Level 3 diperkirakan potensi pergerakan masyarakat di Jawa dan Bali sekitar 11 juta orang (7,1 persen) yang akan melakukan perjalanan, sedangkan potensi pergerakan masyarakat di wilayah Jabodetabek sebanyak 2,3 juta orang (7 persen).

Kemudian, moda yang paling banyak dipilih untuk digunakan adalah sepeda motor 28,5 persen (3,1 juta orang). Berikutnya, pilihan pada mobil pribadi 23,3 persen (2,5 juta orang), bus 13,2 persen (1,4 juta orang), pesawat 9,8 persen (1,1 juta orang), dan kereta api 9,7 persen (1 juta orang).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper