Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan kinerja industri halal di Indonesia sudah menunjukan perkembangan yang baik.
Hal ini terlihat dari laporan Global Islamic Economy Report 2020/2021 yang menyebutkan, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia berada pada peringkat ke-4 dunia atau meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-5 dunia.
Dalam laporan tersebut pun disebutkan bahwa sektor industri halal Indonesia berada pada capaian yang cukup baik dan rata-rata berada pada peringkat 10 besar dunia.
"Seperti makanan halal pada peringkat ke-4 dunia, fashion pada peringkat ke-3, dan farmasi pada peringkat ke-6 dunia," ujar Ma'ruf dalam acara penghargaan IHYA 2021 pada Jumat (17/12/2021).
Ma'ruf pun menjelaskan ada beberapa faktor yang mendukung peluang Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah dunia. Pertama, adalah demografi umat muslim Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia.
Kedua, preferensi dan loyalitas terhadap merek produk lokal yang cukup tinggi. Ketiga, adalah fakta bahwa sebenarnya Indonesia adalah net exporter produk makanan halal dan fashion, dengan total nilai ekspor masing-masing mencapai US$22,5 miliar dan US$10,5 miliar.
Keempat, meningkatnya investasi langsung di bidang ekonomi Syariah dan terakhir bahwa konsep ekonomi syariah bersifat universal dan inklusif.
"Artinya, ekonomi dan keuangan syariah memiliki konsep untuk semua lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun global. Konsep syariah bahkan telah menjadi lifestyle sebagai pilihan kebutuhan hidup,"
Dia melanjutkan kondisi tersebut merupakan cerminan bahwa terdapat ruang dan peluang bagi Indonesia untuk mampu memenuhi kebutuhan domestik yang begitu besar sekaligus menggaet pangsa perdagangan produk halal di tingkat global.