Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Pemulihan Pariwisata, PHRI Minta Pemerintah Tidak Ubah Aturan PPKM saat Nataru

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah tidak mengubah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyusul ditemukannya kasus varian B.1.1.529 atau Omicron di Ibu Kota.
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran- Youtube BNPB Indonesia
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran- Youtube BNPB Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah tidak mengubah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyusul ditemukannya kasus varian B.1.1.529 atau Omicron di Ibu Kota.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran berharap, pemerintah tidak memperketat mobilitas atau perjalanan dalam negeri seiring kasus Omicron tersebut.

Menurut dia, kebijakan PPKM saat periode libur Nataru itu relatif dapat menjaga keseimbangan di antara pengendalian potensi sebaran Covid-19 dan arus kas pelaku usaha pariwisata di daerah.

“Kami berharap kebijakannya PPKM Nataru tidak terjadi perubahan, kami sudah komit dengan PPKM sesuai dengan perkembangan kasus itu sendiri,” kata Maulana melalui sambungan telepon, Kamis (16/12/2021).

Menurut Maulana, kebijakan PPKM Nataru dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang sudah lama terkontraksi akibat pembatasan mobilitas masyarakat.

“Dari industri pariwisata kebijakannya sesuai dengan level PPKM-nya saja untuk sekarang, dilonggarkan untuk dapat menjaga pemulihan di sektor pariwisata,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 mampu mencapai 4,5 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa dunia saat ini terus memantau perkembangan Covid-19, termasuk varian baru Omicron.

Namun demikian, BI yakin pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih tinggi pada kuartal IV/2021 didorong oleh kembali pulihnya aktivitas perekonomian seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat.

Di samping itu, Perry mengatakan, perkembangan tersebut juga didorong oleh langkah-langkah penanganan Covid-19 varian Delta yang baik oleh pemerintah.

“Kami lihat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2021 ini akan terus membaik, kami perkirakan bisa di atas 4,5 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, kamis (16/12/2021).

Perry menjelaskan, beberapa indikator yang menunjukkan perbaikan ekonomi pada kuartal IV/2021, yaitu kenaikan kinerja penjualan eceran, penguatan keyakinan konsumen, serta ekspansi PMI Manufaktur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper