Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi pengusaha Indonesia atau Apindo meminta pemerintah untuk tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional, kendati satu kasus varian B.1.1.529 atau Omicron diidentifikasi di Ibu Kota pada Rabu (15/12/2021) malam.
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menilai, belum ada alasan yang cukup kuat untuk kembali melakukan pengetatan mobilitas masyarakat untuk perjalanan dalam negeri dan internasional.
Hariyadi berharap, pemerintah tidak gegabah untuk beralih pada pembatasan ketat yang dapat mengganggu momentum pemulihan sektor industri.
“Saya pikir belum ada urgensi untuk pembatasan. Kita sekarang justru sedang bagus-bagusnya, kita harus jalan terus, tidak perlu khawatir berlebihan,” kata Hariyadi melalui sambungan telepon, Kamis (16/12/2021).
Hariyadi optimistis kasus mutasi Covid-19 asal Afrika Selatan itu tidak bakal berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemulihan ekonomi nasional dalam jangka waktu menengah.
Alasannya, vaksinasi dosis kedua di Indonesia sudah mencapai 38,16 persen dari keseluruhan populasi yang tercatat sebesar 270,2 juta orang. Artinya, realisasi vaksinasi itu hanya terpaut dua persen dari amanat Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang mematok 40 persen dari keseluruhan populasi.
Baca Juga
“Rasanya belum ada pengaruh yang signifikan di Afrika Selatan itu, karena vaksinasinya masih rendah, sedangkan kita jauh lebih baik. Kami meyakini bisa mengatasi varian ini,” tuturnya.
Di sisi lain, dia meminta pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi booster yang diserahkan kepada perusahaan farmasi swasta. Menurut dia, vaksinasi booster berbayar itu bakal dapat menjaga kekebalan kelompok masyarakat yang bermukim di sejumlah kota besar.
“Karena penyebaran yang paling besar itu di kota besar, tidak mungkin di tempat terpencil, di kota besar orang pasti punya kemampuan untuk beli vaksin booster. Jadi itu juga cepat dikeluarkan, jangan bertele-tele,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 mampu mencapai 4,5 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa dunia saat ini terus memantau perkembangan Covid-19, termasuk varian baru Omicron.
Namun demikian, BI yakin pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih tinggi pada kuartal IV/2021 didorong oleh kembali pulihnya aktivitas perekonomian seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat.
Di samping itu, Perry mengatakan, perkembangan tersebut juga didorong oleh langkah-langkah penanganan Covid-19 varian Delta yang baik oleh pemerintah.
“Kami lihat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2021 ini akan terus membaik, kami perkirakan bisa di atas 4,5 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Perry menjelaskan, beberapa indikator yang menunjukkan perbaikan ekonomi pada kuartal IV/2021, yaitu kenaikan kinerja penjualan eceran, penguatan keyakinan konsumen, serta ekspansi PMI Manufaktur.