Pilar Roboh
3. Setelah Pilar Roboh
Sementara itu, PT KCIC terus mengebut proses konstruksi atau pembangunan proyek meski sempat terjadi insiden robohnya pilar Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Sekretaris Perusahaan KCIC Mirza Soraya mengatakan hal itu dilakukan mengingat jadwal operasional yang direncanakan semakin dekat. Saat ini, progres pembangunan juga sudah mencapai 79 persen.
Mirza menyebut perusahaan masih fokus pada pengerjaan konstruksi dan harmonisasi kesiapan standar operasional prosedur (SOP) dengan Kementerian dan Lembaga terkait.
"Di tahun mendatang karena masa operasional semakin dekat, fokus kami tentu saja mematangkan persiapan jelang operasional. Sembari menyelesaikan konstruksi yang masih terus berprogres pembangunannya," ucapnya.
Dia menuturkan, saat ini fokus pengerjaan proyek oleh KCIC masih seputar penyelesaian konstruksi khususnya tunnel, subgrade, dan elevated track.
Berbarengan dengan itu, lanjut Mirza, pihaknya juga mempersiapkan segala kebutuhan nonkonstruksi yang menunjang aktivitas operasional, seperti peraturan-peraturan dan SOP dengan melakukan harmonisasi dan sinergi dengan Kementerian dan instansi terkait.
"Harapan kami pembangunan dan persiapan operasional yang sudah kita rencanakan bisa berjalan tepat waktu sehingga target operasional yang sudah ditentukan bisa terwujud," imbuhnya.
KCIC juga menegaskan bahwa insiden robohnya pilar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Karawang itu tidak berdampak pada biaya konstruksi, apalagi menyebabkan pembengkakan biaya.
Ditegaskan pula bahwa semua pengerjaan ulang atau rework, termasuk biaya dan kebutuhan yang dikeluarkan akan ditanggung oleh kontraktor sehingga tidak menimbulkan potensi penambahan biaya dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan tidak akan menimbulkan potensi cost overrun.