Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. atau PGN menyasar pasar compressed natural gas (CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan bahwa pihaknya mendorong produk Gaslink C-cyl untuk menyasar pelanggan industri dan komersial.
Produk itu, kata dia, akan dioptimalkan emiten berkode PGAS itu untuk mengisi pasar yang masih belum terjangkau oleh gas pipa, baik untuk sektor industri maupun komersial, termasuk UMKM.
“Untuk itu, kami menyediakan Gaslink dan Gaslink C-cyl yang dioperasikan oleh Gagas [Gagas Energi Indonesia],” ujarnya di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Adapun, per November 2021, Gagas Energi Indonesia telah menyalurkan sekitar 4,84 billion british thermal unit per day (BBTUD) kepada 161 pelanggan Gaslink.
Untuk skema penyaluran Gaslink regular, Gagas akan menyalurkan gas bumi melalui gas transport module (GTM) yang membawa gas bumi dari stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) langsung ke lokasi pelanggan.
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa selain berbentuk tabung, ada juga Gaslink C-cyl berbentuk kotak dengan kapasitas lebih besar, sekitar 50 meter kubik (m3).
“Ke depan, Gaslink C-cyl direncanakan akan memperluas jangkauannya ke beberapa kota, seperti Semarang, Cilegon dan Batam,” imbuhnya.
Direktur Utama Gagas Energi Indonesia Muhammad Hardiansyah mengatakan bahwa melemahnya konsumsi gas selama pandemi membuka peluang untuk menyasar pasar CNG untuk sektor UMKM.
Di samping itu, kata dia, meningkatnya harga LPG membuat peluang untuk produk CNG sebagai alternatif bahan bakar yang lebih ekonomis.
“Dari kondisi ini, makanya ada GasLink C-cyl, sebagai CNG tabung,” ujarnya.