Bisnis.com, JAKARTA – Kepercayaan diri manufaktur besar Jepang mulai kabur seiring dengan kehadiran varian baru omicron yang menghantui pemulihan ekonomi.
Dilansir Bloomberg pada Senin (13/12/2021), sentimen di antara produsen besar masih bertahan di angka 18 pada Desember. Sementara indeks proyeksi keyakinan bisnis Jepang kuartalan atau Tankan turun ke level 13 pada hari yang sama.
Indeks ini mengurangi persentase pesimistis dari persentase optimistis. Survei Tankan menawarkan informasi penting bagi anggota dewan kebijakan Bank of Japan (BOJ) guna memutuskan nasib program pendanaan khusus Covid pada Jumat.
Wakil Gubernur BOJ Masayoshi Amamiya mengatakan pekan lalu bahwa ketidakpastian ekonomi sangat tinggi sebagian karena munculnya varian baru.
Sebelum kabar kemunculan Omicron, bisnis di Jepang masih melihat prospek cerah dibandingkan dengan pada musim panas lalu. Penyebaran kasus yang terjadi di rumah dan pemulihan ekonomi pada kegiatan ekspor ke AS hingga China telah menciptakan optimisme.
Perdana Menteri Fumio Kishida juga membantu mendorong sentimen perusahaan dengan meluncurkan paket ekonomi yang lebih besar dari perkiraan bulan lalu yang menawarkan dukungan fiskal bagi perekonomian.
Survei Tankan ini diambil dari 10 November-10 Desember. Dengan demikian, pebisnis telah merespons faktor Omicron pada jawaban mereka.
Sementara itu, pada laporan terpisah yang terbit pada Senin, kabinet telah menunjukkan sinyal peningkatan belanja modal dengan memerintahkan bisnis untuk meningkatkan pesanan mesin pertama kalinya dalam tiga bulan.