Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis logistik perlu segera melakukan adaptasi terhadap perubahan di tengah transformasi digital.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan saat ini pola bisnis dan perdagangan juga telah berubah. Industri telah melakukan berbagai perubahan lantaran mereka tidak hanya melihat dari sisi logistik tetapi juga rantai pasok
Sebab itu, imbuh Yukki, transformasi digital yang dilakukan oleh sektor logistik merupakan sebuah keharusan dan dinilai bisa menjadi katalis untuk bisa bertahan hingga melakukan berbagai ekspansi terutama selama pandemi Covid-19.
"Perusahaan logistik yang tidak mau melakukan perubahan itu, dampaknya bisa tutup. Apalagi peluang bisnis perusahaan jasa kirim maupun e-commerce kian moncer seiring dengan maraknya aktivitas belanja daring masyarakat selama masa pandemi ini," ujarnya, Jumat (10/12/20201).
Yukki mengatakan pandemi Covid-19 telah menekan kinerja semua sektor, termasuk industri distribusi barang atau logistik. Padahal, sektor logistik menjadi tulang punggung bagi sektor lain yang membutuhkan distribusi barang.
Perubahan pola bisnis dan perdagangan, kata Yukki, saat ini juga tidak terlepas dipengaruhi karakteristik perkembangan masyarakatnya.
Bahkan, kata Yukki, dalam perkembanganya, aktivitas perdagangan yang melibatkan penjualan barang atau penawaran jasa secara langsung kepada konsumen akhir mengalami pergeseran cukup masif. Dari sebelumnya berbentuk tradisional ritel menjadi modern ritel dan kemudian terus bergerak menjadi ritel kecil dan bahkan saat ini cenderung didominasi online ritel.