Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sri Mulyani Bahas Komitmen Pembiayaan Global untuk Penanganan Covid-19

Distribusi vaksin yang tidak merata menjadikan adanya capaian vaksin yang tidak merata terutama antara negara maju dan negara miskin. Hal ini, tambahnya, memicu risiko yang fatal baik pada sisi kesehatan juga ekonomi.
Dany Saputra
Dany Saputra - Bisnis.com 09 Desember 2021  |  16:10 WIB
Sri Mulyani Bahas Komitmen Pembiayaan Global untuk Penanganan Covid-19
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (5/10/2021) - Biro KLI / Kemenkeu

Bisnis.com, BALI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya komitmen pembiayaan terhadap penanganan pandemi Covid-19 yang dihasilkan dalam Joint Finance-Health Task Force pada Presidensi G20 Indonesia.

Satuan tugas antara Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara G20 ini sebelumnya dibentuk pada Presidensi G20 Italia. Satuan tugas ini bertujuan untuk memperkuat pencegahan, kesiapan, dan respon pandemi.

Saat ini, Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Co-Chair dalam Task Force tersebut. Pada pembahasan task force ini, Menkeu ingin adanya roadmap untuk memperkuat pencegahan, kesiapan, dan respon pandemi.

"Kita juga ingin komitmen tertentu tentang pembiayaan agar adanya kredibilitas [dalam menetapkan pembiayaan penanganan Covid-19]," ujar Sri Mulyani pada Indonesia G20 Presidency High Level Seminar di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).

Sri Mulyani yang juga sekaligus menjabat sebagai Ketua Bidang I Finance Track G20 menyebut total jumlah vaksin di dunia yang diproduksi saat ini bisa cukup untuk memvaksin 80 persen populasi di dunia.

Akan tetapi, distribusi vaksin yang tidak merata menjadikan adanya capaian vaksin yang tidak merata terutama antara negara maju dan negara miskin. Hal ini, tambahnya, memicu risiko yang fatal baik pada sisi kesehatan juga ekonomi.

"Negara maju sudah mencapai 80 persen vaksinasi. Namun, beberapa negara di dunia yaitu negara berkembang tertinggal sangat parah. Ini tidak hanya keliru secara moral, tapi juga menciptakan risiko konkret," jelas Sri Mulyani.

Adapun, acara yang diselenggarakan di sela kegiatan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meeting pertama ini, dihadiri juga oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Menteri Keuangan Italia Daniele Franco dan Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman hadir secara daring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

g20 sri mulyani
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top