Bisnis.com, BALI - Rangkaian acara Presidensi G20 oleh Indonesia sudah dimulai sejak akhir 2021.
Pemerintah menyampaikan bahwa ada sekitar 150 pertemuan pada level working group, deputi, menteri dan gubernur bank sentral, hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin negara hingga Oktober 2022.
Untuk itu, pemerintah juga telah menyiapkan serangkaian kesiapan pada sisi protokol kesehatan sejak kedatangan delegasi negara-negara anggota G20 dan undangan, serta lembaga internasional, hingga pelaksanaan acara.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar-Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) Syarif Hidayat menyampaikan bahwa protokol kesehatan yang ketat akan diterapkan bagi seluruh delegasi Indonesia dan mancanegara untuk acara Sherpa maupun Finance Track G20, seperti halnya kedatangan turis seperti biasa.
Sejak kedatangan di Indonesia, peserta delegasi harus sudah divaksinasi, menyertakan hasil negatif tes Covid-19 RT-PCR, serta melakukan pendataan yang nantinya akan diatur di aplikasi Pedulilindungi.
Kendati memiliki persyaratan yang sama, setibanya di Indonesia, delegasi akan langsung melewati jalur khusus atau terpisah dengan penumpang udara lainnya. Para delegasi akan langsung menuju hospitality lounge untuk menjalani PCR TM yang hasilnya bisa didapatkan kurang dari satu jam. Setelah itu, mereka akan langsung menuju hotel atau tempat pertemuan forum.
Baca Juga
Penerbangan pun masih difokuskan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sehingga delegasi yang tiba di Indonesia akan transit terlebih dahulu di sana jika tempat pertemuan diadakan di luar Jakarta.
Selama forum berlangsung pun, para delegasi akan menjalani protokol kesehatan "bubble", selayaknya menjalani karantina. Dalam artian, delegasi mancanegara termasuk dari Indonesia yang akan bertemu secara luring, akan selalu berada dalam satu kawasan (hotel) tanpa diizinkan untuk keluar kawasan "karantina".
Syarif menyampaikan rangkaian acara presidensi G20 di Indonesia telah dimulai sejak 7 Desember lalu, pada jalur Sherpa atau Sherpa Track di Jakarta. Terdapat total 49 delegasi yang berasal dari 16 negara, dan tujuh orang perwakilan dari lembaga internasional.
Pada jalur keuangan atau Finance Track yang dimulai hari ini, Kamis (9/12/2021), sebanyak 68 delegasi dari 20 negara serta 15 orang dari lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, dan OECD, menghadiri Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali. Acara tersebut merupakan kick-off dari Finance Track G20.
"Meeting pada kali ini masih dilaksanakan secara hibrida," jelas Syarif yang juga menjadi Ketua Bidang Hospitality Panitia Nasional G20, kepada wartawan di Tangerang, Rabu (8/12/2021).
Syarif mengatakan hingga saat ini pertemuan akan dilaksanakan di Jakarta dan Bali. Pertemuan juga akan lebih banyak diselenggarakan di Bali, walaupun sebelumnya beberapa kota sudah direncanakan untuk menjadi tempat pelaksanaan kegiatan G20 selama satu tahun ke depan.
"Tentunya, ini akan melihat perkembangan dari pandemi Covid-19 yang belakangan mulai merebak lagi karena [dipicu] oleh varian baru Omicron," ujarnya.