Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Industri Film Dapat Kucuran PEN Rp136,5 Miliar

Kemenparekraf memprediksi industri film nasional bakal kembali pulih tahun depan seiring dengan pandemi Covid-19 yang relatif terkendali hingga akhir tahun ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengucurkan dana stimulus pemulihan ekonomi nasional atau PEN subsektor film sebesar Rp136,5 miliar untuk memperkuat bangkitnya industri perfilman dalam negeri. 

Kemenparekraf bahkan memprediksi industri film nasional bakal kembali pulih tahun depan seiring dengan pandemi Covid-19 yang relatif terkendali hingga akhir tahun ini. Sejumlah film nasional kembali diproduksi dan beredar luas di tengah masyarakat. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menerangkan PEN subsektor film itu ditujukan untuk mendorong produksi film nasional dan menghasilkan film yang berkualitas sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk kembali ke bioskop.

“Pulihnya kepercayaan masyarakat pada bioskop di tengah pandemi harus ditingkatkan dengan memperbanyak produksi film nasional berkualitas sehingga penonton memiliki banyak pilihan,” kata Sandi melalui siaran pers, Kamis (9/12/2021). 

Film menjadi pilihan untuk percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 karena selain produk subsektor ekonomi kreatif ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, multiplier effect-nya juga relatif besar serta kontribusinya terhadap perekonomian (PDB). 

Sebuah studi yang dilakukan lembaga konsultan dan penelitian Oxford Economics 2010 menyebutkan, industri film di Indonesia memberikan kontribusi ekonomi (PDB) nasional hingga 0,43 persen atau sebesar US$2,98 juta  serta menciptakan lapangan kerja secara nasional sebesar 0,45 persen atau sebanyak 491.800 tenaga kerja. 

Bantuan dana PEN film pada rumah produksi untuk memproduksi film pendek, film dokumenter, maupun film layar lebar dipastikan melibatkan banyak tenaga kerja langsung atau pekerja kreatif. Mulai dari produser, sutradara, penulis skenario, penata kamera, penata artistik, penata musik, editor, pengisi dan penata suara, hingga aktor-aktris.

Pembuatan film juga melibatkan tenaga kerja tidak langsung seperti katering, kru film, kendaraan film, hingga pekerja bioskop yang jumlahnya mencapai ratusan ribu.  

Skema PEN film yang dimulai pada Oktober dan berakhir pada Desember tahun ini terbagi dalam beberapa skema. Adapun skema yang dimaksud adalah promosi, produksi, serta pra-produksi di mana masing-masing skema tersebut terdapat tim kurator untuk melakukan seleksi kemudian menetapkan film yang memenuhi syarat dan layak mendapatkan dana stimulus.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper