Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Rumah Tangga Berpeluang Pulih di Kuartal IV/2021

Sejumlah indikator dari lembaga-lembaga lain sudah melihat tren perkembangan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV/2021. Salah satunya yaitu Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2021, yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada rilis data Indeks Harga Konsumen Juni 2021, Kamis (7/1/2021)/ BPS
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada rilis data Indeks Harga Konsumen Juni 2021, Kamis (7/1/2021)/ BPS

Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi rumah tangga kuartal III/2021 tumbuh 1,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dari capaian pertumbuhan kuartal II/2021 sebesar 5,93 persen. Akan tetapi, ke depannya konsumsi diperkirakan bisa meningkat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebut sejumlah indikator dari lembaga-lembaga lain sudah melihat tren perkembangan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV/2021.

Dia mencontohkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2021, yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), yang sudah tumbuh kembali ke zona optimis di 113,4.

Dari sisi pelaku usaha, Purchasing Managers' Index (PMI) sudah kembali ke level ekspansi yaitu 57,2 pada Oktober 2021 atau naik dari posisi sebelumnya di 52,2 pada September 2021.

"Artinya dari berbagai indeks persepsi itu sudah bagus [konsumsi] di Oktober ini. Artinya jika dilihat dari mobilitas sudah semakin bagus dan berbagai indikator lain juga seperti itu, maka ini menunjukkan ada perbaikan," jelas Margo saat pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Margo mengatakan sejumlah indikator ini bisa mengindikasikan bahwa adanya perbaikan terutama di sektor konsumsi rumah tangga.

Akan tetapi, pemerintah berencana untuk menerapkan PPKM level 3 pada libur Natal dan tahun baru dari 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022. Kebijakan tersebut dilaksanakan untuk mencegah potensi kenaikan kasus Covid-19 selama masa liburan.

Oleh sebab itu, Margo menyebut secara otomatis kebijakan pemerintah tersebut berpotensi menahan konsumsi di sektor-sektor seperti perhotelan, restoran, dan transportasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper