Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Peritel AS Anjlok Jelang Black Friday, Kok Bisa?

Para peritel kehilangan sekitar US$10,7 miliar pada pekan ini yang diikuti dengan Nordstrom Inc., dan Gap Inc., yang mencetak rekor terburuk.
Pelaku pasar sedang memantau perdagangan di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, Senin (20/9/2021)./Bloomberg
Pelaku pasar sedang memantau perdagangan di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, Senin (20/9/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Saham peritel di AS anjlok setelah mereka mencatatkan rapor pendapatan yang mengecewakan. Hal ini terjadi menjelang musim belanja Natal, Black Friday.

Para peritel kehilangan sekitar US$10,7 miliar pada pekan ini yang diikuti dengan Nordstrom Inc., dan Gap Inc., yang mencetak rekor terburuk.

Investor berhasil memangkas valuasi Nordsrom hingga US$1,5 miliar pada Rabu (24/11/2021) dengan penutupan saham anjlok 29 persen. Sementara itu, peritel fesyen Gap bahkan jatuh lebih dalam sekitar US$2,1 miliar. Dalam dua hari terakhir, Dick's Sporting Goods Inc., dan Abercrombie & Fitch Co., masing-masing turun sekitar US$1,4 miliar dan US$460 juta.

Namun, ritel elektronik Best Buy Co., mencetaka rekor dengan penurunan hingga US$5,2 miliar seiring dengan laporan marjin perusahaan yang lemah pada Selasa.

Performa yang mengecewakan terjadi hanya beberapa hari sebelum Black Friday, penanda awal musim belanja natal di AS. Indeks ritel S&P mengakhiri hari tanpa perubahan berarti. Namun, Guess Inc., masih lebih baik, setelah naik 11 persen pada Rabu.

Pada Selasa, gerai barang-barang murah Dollar Tree Inc., menjadi pemain teratas pada S&P 500 setelah melaporkan kinerja di luar ekspektasi, meski memutuskan menaikkan harga ikoniknya dari US$1 menjadi US$1,25.

Penurunan Norstrom menjadi yang terendah sepanjang tahun ini. Gap juga bernasib sama dengan rekor terburuk sejak September 2020.

Analis Vital Knowledge Adam Crisafulli mengatakan dalam catatan bahwa pendapatan perusahaan ritel kuat secara agregat sehingga masih ada laporan kinerja yang sehat dari Best Buy dan Abercrombie.

"Tidak semua saham ini melihat keuntungan dari hasil [usaha], tetapi terlepas dari itu, jumlahnya masih solid [dan tim manajemen optimistis ketika bicara soal permintaan],” tulis Crisafulli. Dia menambahkan, pasti ada beberapa ledakan, terutama dari dua perusahaan terbesar, Gap dan Nordstrom.

Pendapatan Gap tumbuh sekitar 20 persen selama sepanjang 2021, lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 30 persen. Realisasi itu juga meleset dari perkiraan analis yang memproyeksikan 28 persen lebih tinggi tahun ini.

Pemilik merek Old Navy dan Banana Republic ini juga memangkas prospek keuntungannya akibat kehilangan US$550 juta - US$650 juta sebagai akibat dari krisis rantai pasokan pada inventaris yang tersedia, ditambah biaya angkutan udara senilai US$450 juta pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper