Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan indeks keyakinan konsumen atau IKK kembali berada pada area optimis mencapai 113,4 pada Oktober 2021. Torehan itu seiring dengan pelandaian kurva pandemi yang diikuti dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag Kasan Muhri mengatakan kenaikan IKK terpantau terjadi pada seluruh kategori pengeluaran, tingkat pendidikan dan kelompok usia responden. Menurut Kasan, keberhasilan pemerintah untuk menekan penularan Covid-19 menjadi faktor utama pembalikan IKK pada level optimis.
“Kinerja perdagangan dalam negeri memperlihatkan kondisi yang semakin membaik pasca penanganan Covid-19 di akhir Juli lalu, keyakinan konsumen bahkan sudah melampaui indeks 100 di bulan Oktober ini,” kata Kasan saat memberi keterangan dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022 Indef, Rabu (24/11/2021).
Berdasarkan data yang diolah otoritas perdagangan, penjualan mobil pada kuartal III/2021 sebanyak 234.071 unit atau mengalami peningkatan mencapai 110,65 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, penjualan sepeda motor pada kuartal III/2021 sebesar 1.311.119 atau meningkat 32,43 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kontribusi dari konsumsi rumah tangga masih yang terbesar, indikator lain di sisi perdagangan dalam negeri yaitu tingkat penjualan sepeda motor dan mobil juga sudah mengalami perbaikan ini juga menopang perdagangan dalam negeri,” kata Kasan.
Baca Juga
Di sisi lain, pertumbuhan penjualan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, barang lainnya khususnya sub kelompok sandang, peralatan informasi dan komunikasi, perlengkapan rumah tangga serta barang budaya dan rekreasi tumbuh positif dari bulan sebelumnya pada kuartal ketiga 2021.
“Di sektor ritel kalau kita lihat kelompok yang juga mencerminkan kenaikan pertumbuhan yang cukup positif di triwulan ketiga ini menopang di konsumsi rumah tangga,” tuturnya.
Adapun, kata dia, perkembangan konsumsi rumah tangga yang ditopang penjualan ritel itu turut mendongkrak realisasi perdagangan daring pada kuartal ketiga tahun ini. Bank Indonesia memproyeksikan total transaksi di e-commerce pada tahun 2021 mencapai Rp406 triliun.
Proyeksi ini naik 2,8 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya pada bulan Juli sebesar Rp394 triliun.
“Setelah mengalami perbaikan dari sisi konsumsi rumah tangga, keyakinan konsumen dan penanganan Covid-19 lalu transaksi di e-commerce mengalami perbaikan yang lebih baik dari sebelumnya,” kata dia.