Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2021 mengalami peningkatan menjadi sebesar 95,5, dari bulan sebelumnya yang menurun ke level 77,3.
Peningkatan tersebut mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi menguat, dipengaruhi oleh membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas pada periode survei.
Peningkatan IKK pun terjadi pada seluruh kategori pengeluaran, tingkat pendidikan, dan kelompok usia responden. Secara spasial, IKK meningkat di seluruh kota yang disurvei, tertinggi di kota Pontianak, diikuti Bandung dan Makassar.
Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyampaikan di samping faktor pelonggaran mobilitas, perbaikan harga komoditas yang sedang juga turut mendorong perbaikan IKK pada September 2021.
Pasalnya, harga komoditas yang terus meningkat mendorong perbaikan pendapatan masyarakat, terutama di luar Pulau Jawa.
“Naiknya harga CPO sebesar 11,5 persen, batubara 30 persen, dan komoditas lain seperti jagung 8,2 persen, serta kopi 5,4 persen secara bulanan memberikan optimisme adanya pemulihan daya beli,” katanya kepada Bisnis, Jumat (8/10/2021).
Bhima mengatakan, tren harga komoditas yang masih tinggi sementara dinikmati oleh pekerja di sektor komoditas.
Meski demikian, menurutnya perlu dicermati juga jika harga komoditas energi dan pangan terus naik, karena dapat menyebabkan cost push inflation.
“Kemudian konsumen juga terpengaruh oleh rencana Pemerintah dalam UU HPP yang menaikkan tarif PPN dan beberapa objek pajak pada 2022 mendatang,” jelasnya.