Bisnis.com, JAKARTA - Global Business Travel Association memproyeksikan bisnis perjalanan bakal meningkat hingga 37 persen tahun depan hingga mencapai US$1 triliun. Namun, asosiasi tersebut melihat pemulihan penuh baru akan terjadi pada 2024.
Dilansir CNBC International pada Rabu (17/11/2021), tingkat vaksinasi yang tidak merata dan permasalahan rantai pasok telah mengganggu bisnis perjalanan pada tahun ini. Hal ini terlihat dari nilai bisnis perjalanan pada tahun lalu turun 21 persen hingga US$754 miliar.
Perlambatan industri ini juga terjadi seiring dengan sulitnya perusahaan maskapai bertahan menghadapi tekanan pandemi Covid-19. Begitu pulan dengan bisnis hotel dan restoran.
Adapun belanja industri perjalanan global anjlok hingga 54 persen menjadi US$661 miliar pada 2020, dari US$1,4 triliun pada 2019.
China dan Amerika Serikat diperkirakan akan memimpin bisnis perjalanan pada thaun ini dengan pertumbuhan mencapai 30 persen.