Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta operator sistem penyediaan air minum atau SPAM Narmada di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat mengurangi tingkat kehilangan air di infrastruktur air bersih itu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan secara langsung menginstruksikan agar pengelola SPAM Narmada untuk mengoptimalkan pengoperasian SPAM yang dibangun Kementerian PUPR pada 2017–2018.
“Saya minta ke depan agar dapat dikurangi tingkat kehilangan air [nonrevenue water] dalam pengelolaan SPAM Narmada ini ke angka 20 persen sesuai standar. Kalau berhasil, nanti akan kami bantu penambahan kapasitasnya, salah satunya dari Bendungan Meninting yang saat ini dibangun dan akan selesai akhir 2023,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (15/11/2021).
Basuki melakukan peninjauan terhadap infrastruktur air bersih di sekitar Kota Mataram dalam rangka pemantauan pelaksanaan kebijakan operasi pemeliharaan optimalisasi dan rehabilitasi (OPOR) infrastruktur PUPR.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Nusa Tenggara Barat Ika Sri Rejeki mengatakan, pembangunan SPAM Narmada dilaksanakan sejak Februari 2017 dan selesai pada Agustus 2018, berkapasitas 150 liter per detik, dengan biaya Rp52,6 miliar.
“Manfaat SPAM ini untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Labuapi, Kecamatan Kediri, dan Kecamatan Kuripan untuk sekitar 12.000 Sambungan Rumah, dan mampu melayani 75.000 jiwa,” ujarnya.
Untuk efisiensi pengolahan air minum, SPAM Narmada telah menerapkan teknologi terkini Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), yakni sistem kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan penjernihan air minum dan distribusinya.
Pembangunan SPAM Narmada adalah upaya Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya untuk meningkatkan pelayanan air minum di Lombok dengan pengembangan teknologi untuk efisiensi biaya dan memaksimalkan pelayanan.