Bisnis.com, JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk. menargetkan bisa merealisasikan empat proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) dalam kurun waktu 2 tahun ke depan. Proyek itu bakal berkontribusi menambah capaian produksi migas nasional.
Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro menuturkan, pihaknya terus terlibat dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di sektor hulu migas dalam negeri. Peningkatan produksi terus dilakukan, baik dengan cara organik maupun anorganik.
Hilmi menjelaskan, proyek pengembangan yang tengah dikerjakan, yakni Lapangan Gas Hiu yang akan rampung pada kuartal II/2022, Proyek Belida Extension ditargetkan rampung kuartal IV/2022, Lapangan Gas Baronang dengan target onstream kuartal IV/2023, dan Lapangan Minyak Forel pada kuartal IV/2023.
“Gas Hiu field akan mencapai produksi gas baru 43 juta standar kaki kubik per hari [MMscfd], Belida Extension juga akan memproduksi gas 34 MMscfd, Gas Bronang sekitar 50 MMscfd, dan lapangan Forel akan memproduksi minyak 10.000 barel per hari,” katanya dalam webinar yang digelar pada Rabu (10/11/2021).
Hilmi mengatakan, pengembangan secara organik bakal terus dilakukan untuk menambah cadangan produksi melalui aktivitas eksplorasi dan eksploitasi. Pihaknya pun tidak menutup kemungkinan untuk mengakuisisi aset-aset migas yang memiliki nilai strategis.
Sampai dengan semester I/2021, produksi migas emiten berkode saham MEDC tersebut mencapai 94.000 barel setara minyak per hari. Sepanjang tahun ini, MEDC menargetkan produksi pada level 95 MBOEPD yang dikontribusikan dari 38 MBOEPD minyak, dan 57 MBOEPD gas bumi.
Baca Juga
Dia menambahkan, cadangan dan sumber daya MEDC saat ini sebesar 84 persen berupa gas yang dapat dimonetisasi untuk jangka panjang sesuai masa cadangannya.
“Dari waktu ke waktu tim development kami selalu aktif mencari peluang akuisisi,” ujarnya.