Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mendukung percepatan pengembangan proyek-proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di sektor perumahan.
Adapun, fokus kolaborasi SMI dan SMF meliputi peningkatan kapasitas, identifikasi dukungan, skema pembiayaan dan struktur KPBU, serta kolaborasi Special Mission Vehicles (SMV) untuk implementasi dukungan penyiapan dan transaksi KPBU.
Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad mengatakan, perusahaan memiliki mandat sebagai katalis percepatan pembangunan di Indonesia.
Untuk mendukung hal tersebut, SMI telah melakukan berbagai langkah inovatif dalam mencari alternatif sumber dana untuk pembiayaan proyek, serta mempromosikan KPBU.
“Kami juga telah melakukan berbagai kegiatan penguatan ekosistem infrastruktur,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/11/2021).
Dia berharap, kolaborasi itu dapat semakin memperkuat pemahaman publik, serta ekosistem infrastruktur, khususnya untuk mendukung pelaksanaan KPBU di sektor penyediaan perumahan.
Baca Juga
Kolaborasi itu juga diharapkan semakin memperkuat sinergi SMV di bawah koordinasi Kemenkeu dalam mendukung pembangunan di Indonesia yang dapat memberikan manfaat sosial ekonomi secara luas kepada masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan bahwa SMF menyambut baik sinergi yang dijalin dengan SMI untuk kerja sama KPBU perumahan dan permukiman.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan amanah pendirian SMF dalam mendukung kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia, serta optimalisasi fungsi dan peran SMF.
“Kami berharap SMF dapat berkontribusi dalam skema KPBU, khususnya terkait perumahan dan pemukiman, sehingga kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak dan terjangkau dapat semakin terfasilitasi, serta mendukung bergeraknya industri perumahan nasional dalam rangka mendukung percepatan Program Pemulihan Ekonomi Nasional khususnya di sektor perumahan,” tutur Ananta.
Dalam rangka mendorong percepatan pembangunan infrastruktur berdasarkan RPJMN 2020–2024, investasi sebesar Rp6.445 triliun diestimasikan perlu disediakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pelayanan dasar, ekonomi, perkotaan, dan transformasi digital.
“Sektor perumahan sebagai salah satu infrastruktur dasar, perlu mencapai sasaran, di mana 70 persen rumah tangga dapat menempati hunian yang layak di 2024,” ucapnya.
Secara spesifik, lanjut Ananta, sesuai arahan kebijakan dan strategi sektor perumahan dalam RPJMN 2020–2024, akan dibangun 19.900 unit rumah susun, 12.000 unit rumah khusus, 700.000 unit rumah swadaya, serta 250.000 unit bantuan sarana dan prasarana rumah umum dalam jangka waktu 5 tahun.
Melalui kesepakatan bersama tersebut, diharapkan dapat dilakukan sinergi untuk menghadapi berbagai tantangan pengembangan infrastruktur dengan skema KPBU, khususnya di sektor perumahan.
Selain itu, kerja sama itu juga diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan untuk mencapai target sebagaimana sasaran pemerintah pada RPJMN 2020–2024.