Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) hanya akan menggunakan bus listrik pada 2025. Wacana tersebut telah dimasukkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2030.
Direktur Sarana Perhubungan Darat Kemenhub M. Risal Wasal mengatakan pihaknya telah menyusun roadmap bus listrik Transjakarta itu sesuai dengan rencana pengadaan kendaraan periode 2021-2030.
"Per 2025, Transjakarta hanya mengadakan bus listrik," katanya dalam sebuah diskusi daring, Kamis (28/10/2021).
Adapun dia menuturkan, berdasarkan pentahapan yang telah dibahas, maka dilakukan perhitungan jumlah pengadaan bus listrik berdasarkan keseluruhan jumlah pengadaan bus di Transjakarta yang ditetapkan dalam RJPP 2020-2030.
Dari perhitungan itu, Risal memerinci untuk 2025, direncanakan Transjakarta akan menggunakan 165 kendaraan jenis single bus, 105 low entry, 327 bus sedang, 154 articulated bus, dan 410 bus kecil.
Risal menambahkan, rencana pengadaan bus listrik ini didasarkan pada pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait program zero emission (bebas emisi). Indonesia terus berkomitmen mencapai net zero emission paling lambat pada 2060.
"Untuk menuju ke arah itu, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu bersama merumuskan langkah pengendalian perubahan iklim yang konsisten dan berkelanjutan. Electric vehicles menjadi Program Nasional Indonesia untuk mendukung zero emission," pungkasnya.
Sebagai informasi, Transjakarta sejak tahun lalu mulai melakukan uji coba pengoperasian bus listrik di rutenya. Dua merek bus asal China sudah melakukan uji coba bersama Transjakarta.
Bus listrik merek BYD menjadi yang pertama mengikuti uji coba komersial dari Transjakarta. Sekitar tiga bulan pada 2020, dua unit bus BYD dioperasikan mengisi rute dan mengangkut penumpang. Hasilnya, BYD lolos dari segala uji coba yang dilakukan Transjakarta.
Belum lama ini ada bus listrik dari Higer yang juga sedang diuji coba Transjakarta. Mulai awal September, satu unit bus listrik merek Higer mengisi rute Blok M-Balaikota dengan mengangkut penumpang selama kurang lebih tiga bulan.
Uji coba pengoperasian bus listrik memang jadi langkah awal untuk merealisasikan misi besar PT Transjakarta yakni mentransformasikan kendaraan bus Transjakarta menjadi berbasis energi listrik, agar kualitas udara di DKI Jakarta semakin lebih baik.
Hal tersebut sejalan dengan mimpi mendiang Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang ingin 80 persen kendaraan Transjakarta merupakan bus listrik pada 2030.
Menanggapi ini, Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Yoga Adiwinarto menuturkan, jajaran Transjakarta sudah bersiap untuk memulai transformasi elektrifikasi sesuai dengan mimpi Jhony.
"Apa yang sudah diperjuangkan mendiang Jhony dapat membawa Transjakarta jadi moda transportasi publik yang memberi kontribusi positif pada pengendalian kualitas udara Jakarta," ujarnya, dikutip dari laman Transjakarta.co.id.