Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Investasi Ramal Ekonomi Kuartal III/2021 Bisa Tumbuh Sampai 4 Persen

Pada periode Januari-September 2021, realisasi investasi Indonesia tercatat sebesar Rp659,4 triliun atau sudah mencapai 73,3 persen dari target 2021 sebesar Rp900 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 4 persen pada kuartal III/2021. Menurutnya, hal itu bisa tercapai berdasarkan kinerja realisasi investasi 2021 hingga saat ini.

Pada periode Januari-September 2021, realisasi investasi Indonesia tercatat sebesar Rp659,4 triliun atau sudah mencapai 73,3 persen dari target 2021 sebesar Rp900 triliun.

Nilai realisasi ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan periode Januari-September 2020 yaitu Rp611,6 persen.

Capaian penanaman modal selama sembilan bulan itu, dinilai Bahlil, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021.

"Ini menurut saya, dengan data Kementerian Investasi ini, mungkin di kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi kita di antara range 3 sampai 4 [persen]," ujar Bahlil pada konferensi pers, Rabu (27/10/2021).

Secara rinci, realisasi investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). PMA yang masuk pada periode Januari-September 2021 adalah Rp331,7 triliun, atau tumbuh 9,9 persen (yoy) dari capaian pada periode yang sama di tahun lalu.

Untuk total investasi dalam negeri (PMDN) pada Januari-September 2021 tercatat sebesar Rp327,7 triliun atau tumbuh 5,8 persen (yoy) dari periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal III/2021, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp216,7 triliun. Nilai investasi ini tumbuh sebesar 3,7 persen (yoy) dari kuartal III/2020 sebesar Rp209 triliun.

Adapun, nilai investasi pada kuartal III/2021 turun 2,8 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), dibandingkan dengan kuartal II/2021 yang mencapai Rp223 triliun.

Sebab dari penurunan kinerja secara kuartalan itu tidak lepas dari dampak kenaikan kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Delta pada pertengahan tahun ini.

"Kuartal ketiga adalah kuartal terberat sebab kita menghadapi pandemi Covid-19 luar biasa kenaikannya mulai Agustus itu," katanya.

Meski terjadi penurunan, namun Bahlil tetap optimistis realisasi investasi 2021 bisa terpenuhi sebesar Rp900 triliun. Ke depannya, investasi ditargetkan sebesar Rp1.200 triliun pada 2022, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

"Saya optimistis, tetapi saya tidak mau sesumbar atau takabbur. Doakan saja targetnya bisa tercapai," ujar Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper