Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Telekomunikasi Marak, Bahlil: RI Banyak Bangun Data Center

Sementara itu, sektor yang menjadi jawara realisasi investasi pada kuartal ketiga tahun yakni perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp28,1 triliun, tumbuh 13,0 persen secara yoy.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menjadi kontributor terbesar kedua dalam realisasi investasi kuartal III/2021 sebesar Rp26,6 triliun, tumbuh 12,3 persen secara year-on-year.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan dari sektor tersebut, pendorong utamanya adalah subsektor telekomunikasi, sebab pembangunan data center sedang marak di Indonesia.

"Lebih banyak [investasi] di telekomunikasi karena kita sedang membangun data center dan beberapa infrastruktur telekomunikasi," kata Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).

Dia melanjutkan, hal itu sebagai bentuk pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk mendorong daerah-daerah terpencil tersentuh akses telekomunikasi.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, saat ini perusahaan China tengah dalam proses membidik pasar data center di Indonesia. Sekjen Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (IDPRO) Teddy Sukardi memperkirakan China Telecom masuk ke Indonesia dengan menggandeng mitra lokal yang bergerak di sektor properti dan real estat. 

Sementara itu, sektor yang menjadi jawara realisasi investasi pada kuartal ketiga tahun yakni perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp28,1 triliun, tumbuh 13,0 persen secara yoy.

Adapun posisi ketiga ditempati industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai Rp25,1 triliun atau naik 11 persen secara yoy.

"Investasi ini berarti tidak hanya mendorong yang sifatnya padat karya tapi mendorong sektor-sektor industri. Mudah-mudahan ke depan deindustrialisasi bisa kita atasi dengan industri membangun hilirisasi," lanjutnya.

Selanjutnya, posisi keempat ditempati sektor pertambangan senilai Rp21,0 triliun, tumbuh 9,7 persen, dan kelima investasi jenis lainnya senilai Rp19,4 triliun, atau naik 8,9 persen.

Secara keseluruhan realisasi investasi pada kuartal III/2021 telah mencapai Rp216,7 triliun, tumbuh 3,7 persen secara yoy, tetapi terkontraksi 2,8 persen secara quarter-on-quarter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper