Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos PTBA Proyeksi Harga Batu Bara Bertahan Tinggi hingga 2022

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. Suryo Eko Hadianto memproyeksikan harga batu bara akan tetap tinggi hingga 2022. Kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor utama.
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. Suryo Eko Hadianto memproyeksikan harga Batu bara akan tetap tinggi hingga 2022. Kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor utama.

Saat paparan kinerja perusahaan pada triwulan III/2021, Suryo Eko menyebutkan bahwa fluktuasi harga batu bara tetap terjadi, namun dengan nilai yang terbilang kecil.

“Harga 2022 kami cukup optimistis masih boleh dikatakan tergolong tinggi, walaupun tidak setinggi saat ini,” katanya, Senin (25/10/2021).

Berdasarkan bursa ICE Newcastle, harga batu bara global untuk kontrak Desember 2021 mencapai US$181 dolar per metrik ton. Angka itu turun drastis dari sebelumnya sempat berada di US$272 per metrik ton pada 5 Oktober 2021.

Menurutnya, keyakinan tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, sejumlah negara mulai kembali mengoperasikan pembangkit listrik berbasis batu bara, seperti China dan Kanada. Padahal, negara tersebut telah berkomitmen mengurangi PLTU batu bara.

Kemudian, cuaca buruk masih mempengaruhi kapasitas produksi batu bara dunia. Sementara itu, komoditas tersebut menjadi incaran setelah sumber energi dunia lainnya mengalami kenaikan drastis.

Stabilitas harga batu bata saat ini juga ditopang oleh hubungan buruk antara China dan Australia. Hal itu menyebabkan pasokan batu bara Negeri Kangguru tidak dapat masuk ke China.

Suryo memperkirakan, hubungan kedua negara itu belum akan membaik hingga awal tahun depan, sehingga ekspor komoditas emas hitam dari Australia tetap terkendala.

“Dari berbagai faktor tadi, saya prediksi bahwa masa keemasan harga batu bara masih berlanjut sampai dengan tahun depan. Itu keyakinan kami,” terangnya.

Adapun untuk dalam negeri, pihaknya memastikan bahwa komoditas tersebut masih menjadi sumber energi utama dalam beberapa waktu ke depan. Selain itu, PLTU juga masih menjadi sumber energi murah dibandingkan dengan sumber energi lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper